Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menyebut bahwa tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih ada di Provinsi Hubei, termasuk Wuhan, yang menjadi episentrum wabah
virus corona, dalam kondisi sehat.
Ketujuh WNI tersebut termasuk empat orang yang tidak bergabung dengan rombongan kembali ke Indonesia pada 1 Februari 2020, dan tiga orang yang batal kembali karena gagal lolos pemeriksaan kesehatan.
"Setiap hari saya video call dengan mereka untuk memantau kondisi kesehatannya. Syukur alhamdulillah, mereka sehat semua," kata Djauhari, dikutip dari
Antara, Sabtu (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga WNI yang gagal berangkat pada 1 Februari 2020 itu disebut dalam kondisi sehat, sesaat setelah dinyatakan gagal memenuhi syarat protokol kesehatan kala akan ke Indonesia.
Ketiganya gagal karena suhu tubuh mereka tiba-tiba naik jelang keberangkatan. Namun kenaikan suhu itu disebut hanya berlangsung sesaat karena begitu pesawat Batik Air yang membawa rombongan berangkat, suhu tubuh ketiganya berangsur stabil.
Mereka yang batal berangkat itu dilaporkan mesti kembali ke asrama kampus mereka masing-masing tanpa mendapatkan perawatan khusus.
Sebelumnya,
Kamis (6/2), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu menyatakan hal senada dengan Djauhari.
Wiendra menjelaskan dua dari tiga orang itu berprofesi sebagai dokter, sementara satu lainnya belum diketahui. Wiendra mengatakan ketiga orang itu tidak lolos pemeriksaan kesehatan beberapa waktu lalu karena mengalami flu dan demam.
"Dua itu dokter, dia cuma pilek demam," ujar Wiendra.
Di sisi lain, Djauhari menyebut bahwa sebagian besar WNI yang ada di China telah meninggalkan negara tersebut menyusul imbauan yang dikeluarkan Kedutaan Besar RI di Beijing, pekan lalu.
KBRI Beijing mengimbau WNI yang masih berada di daerah di China, selain Provinsi Hubei, untuk pulang ke Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menghindari peluang terpapar virus corona yang telah menewaskan 811 orang.
"Sudah. Sebagian besar sudah pada pulang. Apalagi libur sekolah diperpanjang," kata Djauhari merujuk pada pengumuman Kementerian Pendidikan China bahwa libur semester Tahun Baru Imlek diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Warga Negara Indonesia di China diketahui berjumlah sekitar 15.800 orang yang sebagian besar merupakan pelajar. Antara menyebut, Sabtu (9/2), diperkirakan 1.500 orang memilih bertahan di negara itu meski sedang menghadapi wabah virus corona.
[Gambas:Video CNN] (antara/end)