Jakarta, CNN Indonesia -- Masjid
Al Aqsa di
Yerusalem ditutup untuk sementara waktu bagi pengunjung dan jemaah demi mencegah penyebaran
virus corona atau COVID-19.
Hal itu dilakukan pengurus masjid suci ketiga bagi umat Islam. Meski begitu, Direktur Masjid Al Aqsa, Omar Kiswani, mengatakan salat berjemaah masih bisa dilakukan di wilayah terbuka di kompleks masjid tersebut.
"Departemen Wakaf Islam memutuskan untuk menutup seluruh tempat salat di dalam area Masjid Al Aqsa sampai pemberitahuan selanjutnya sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Seluruh kegiatan beribadah akan dilaksanakan di area terbuka kompleks Masjid Al Aqsa," kata Kiswani seperti dilansir
Al Jazeera pada Minggu (15/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir pekan lalu, Kementerian Agama dan Wakaf Yordania sebagai pengurus Al Aqsa memerintahkan seluruh gereja dan masjid di wilayah Palestina untuk ditutup sementara.
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan masjid di seluruh Tepi Barat, Palestina, juga telah mengimbau umat Muslim untuk melaksanakan salat di rumah masing-masing untuk sementara waktu demi menghindari keramaian yang bisa meningkatkan risiko terpapar Covid-19.
[Gambas:Video CNN]Pengumuman itu disampaikan masjid-masjid melalui pengeras suara. Juru bicara pemerintah Palestina, Ibrahim Melhem, menuturkan sejauh ini ada 38 kasus corona di sana.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengumumkan kebijakan isolasi selama 30 hari ke depan demi mencegah penyebaran penyakit serupa SARS tersebut.
Pejabat Palestina menyebutkan kasus corona pertama di Bethlehem pada 5 Maret lalu. Hal itu membuat Palestina dan Israel menutup akses keluar masuk kota dan Gereja Kelahiran Yesus yang di wilayah tersebut.
Di samping itu, tercatat ada 200 kasus virus corona di Israel. Kementerian Kesehatan Israel memerintahkan seluruh lembaga pendidikan, pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat-tempat publik lainnya ditutup.
Israel juga melarang seluruh kegiatan yang melibatkan lebih dari 10 orang.
(rds/ayp)