Jelang Lockdown Imbas Corona, Warga Belanda Antre Beli Ganja

CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2020 16:07 WIB
Warga Belanda mengantre di depan kedai untuk mendapatkan ganja sebelum pemerintah mengumumkan lockdown karena penyebaran virus corona.
Warga Belanda mengantre di depan kedai untuk mendapatkan ganja sebelum pemerintah mengumumkan lockdown karena penyebaran virus corona. (AFP/DANNY KEMP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Belanda berbondong-bondong mengantre hingga ke are luar kedai kopi untuk membeli ganja di tengah pandemi virus corona. 'Pemandangan' ini muncul tak lama setelah pemerintah mengumumkan rencana membatasi aktivitas warga untuk menekan infeksi Covid-19.

Pemandangan ini berbeda dibandingkan fenomena belanja karena panik akibat virus corona. Mereka tak mengantre untuk mendapatkan tisu toilet atau cairan pencuci tangan (hand sanitizer).

Antrean warga pada Minggu (15/3) mengular hingga keluar kafe untuk mendapatkan stok ganja di tengah rencana pemerintah Belanda untuk menutup akses keluar dan masuk Negeri Kincir Angin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip AFP, warga berpacu dengan waktu untuk mendapatkan stok ganja setelah muncul pemangkasan waktu operasional kafe, bar, dan restoran di Amsterdam yang tutup pada pukul 6 sore.

Antrean warga bertambah panjang tak lama setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda, Bruno Bruins mengumumkan untuk menutup bisnis, sekolah, dan universitas.

Pemandangan warga yang mengantre untuk mendapatkan ganja dilaporkan juga terjadi di sejumlah kota di Belanda, termasuk Den Haag dan Utrecht.

[Gambas:Video CNN]

Jonathan, salah seorang pembeli mengaku ikut mengantre setelah diberitahu rekannya jika pemerintah berencana membatasi aktivitas bisnis untuk menekan penyebaran corona.

"(Mengantre stok ganja) untuk mungkin selama dua bulan ke depan karena kita tidak bisa mendapatkannya jadi sebaiknya siap-siap sehingga setidaknya ada di rumah," kata Jonathan yang ikut mengantre di salah satu kedai di Den Haag.


Bruins sebelumnya meminta warga untuk tenang dan tidak menimbun segala kebutuhan. Terlebih setelah beberapa hari sebelumnya warga menyerbu supermarket untuk membeli tisu toilet.

Selain didatangi warga lokal, kafe-kafe ganja di Belanda juga didatangi oleh warga Jerman dan negara sekitar yang khawatir akan penutupan perbatasan. Sejak Senin (16/3), Prancis, Austria, Swiss, Luxemburg, dan Denmark memperketat pemeriksaan dan penjagaan di kawasan perbatasan.


Ganja secara teknis ilegal di Belanda, namun sejak 1976 pemerintah mendekriminalisasi kepemilikan di bawah lima gram sebagai hal yang bisa 'ditoleransi'.
Jelang Lockdown Imbas Corona, Warga Belanda Antre Stok GanjaFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian

Hingga Selasa (17/3) virus corona di Belanda menginfeksi 1.413 orang. Sekitar 24 orang meninggal, 45 dalam kondisi kritis, dan dua orang dinyatakan sembuh. (afp/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER