Jakarta, CNN Indonesia -- Polusi udara di
Italia dilaporkan menurun menyusul kebijakan penutupan wilayah atau
lockdown nasional yang dilakukan pemerintah awal pekan lalu untuk menekan penyebaran
virus corona (Covid-19).
Seorang WNI di Italia, Rieska Wulandari, mengungkapkan polusi udara mulai berkurang karena orang-orang istirahat dan tinggal di rumah selama masa karantina.
"Setelah beberapa pekan manusia rehat dan tetirah di rumah masing-masing, polusi udara berkurang," kata Rieska dalam keterangan di akun Facebook, Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
AFP, kebijakan
lockdown yang diterapkan pemerintah Italia juga membuat lalu lintas kapal sepi dan wisatawan di sepanjang kanal Venesia berkurang. Alhasil, air di kanal Venesia terlihat bening, hingga dapat memperlihatkan ikan berenang.
"Manusia, berhenti sementara, sepertinya bukan ide yang buruk. Semoga kita semua segera lepas dari bencana ini," kata Rieska.
Kapal-kapal yang biasanya lewat di kanal Venesia cenderung mengolak lumpur. Belum lagi plastik dan sampah-sampah lain yang dibuang oleh wisatawan dan terapung di air.
[Gambas:Video CNN]"Tetaplah di rumah, dan alam berterima kasih padamu," demikian komentar seorang warga Italia, Monica La Rosa, di grup Facebook Venezia Pulita (Venisia Bersih).
Sejak 9 Maret lalu, Venesia dan beberapa kota Italia lainnya ditetapkan sebagai zona merah. Hotel, restoran, kafe, dan sebagian besar unit bisnis ditutup. Warga juga diminta untuk tinggal di rumah dan menghindari bepergian.
Hanya polisi patroli dan kapal ambulans yang terlihat di kota yang hampir kosong itu.
Venesia sendiri menempati peringkat ketiga dengan kasus virus corona terbanyak di Italia, yakni 3.214, dari keseluruhan 35.713 di Italia. Jumlah orang yang meninggal di kota tersebut berjumlah 94 jiwa.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Dari seluruh provinsi di Italia, Lombardy menjadi wilayah yang paling terdampak virus corona. Jumlah kasus di sana yakni 17.713, tertinggi di Italia. Sementara pasien yang dinyatakan meninggal berjumlah 1.959 orang.
Menurut data Johns Hopkins University, sebanyak 2.978 orang di Italia dinyatakan meninggal karena virus corona, sedangkan yang sembuh 4.025 orang.
(ang/dea)