Jakarta, CNN Indonesia --
Inggris mempertimbangkan menerapkan penutupan wilayah atau
lockdown sebagian London untuk membendung penyebaran
virus corona (Covid-19) lantaran banyak warga tak patuh untuk berdiam diri di rumah.
Sejumlah sumber menuturkan kepada
CNN bahwa pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson tengah mempertimbangkan larangan perjalanan masuk dan keluar London, termasuk menyetop sebagian operasional transportasi publik.
Rencana
lockdown itu beredar tak lama setelah Wali Kota London Sadiq Khan memerintahkan warga ibu kota untuk membatasi interaksi sosial dan perkumpulan massa jika tidak diperlukan pada Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hari yang sama, kereta bawah tanah London juga mengumumkan akan menutup puluhan stasiun dan membatasi jam operasional dalam 24 jam ke depan.
[Gambas:Video CNN]Juru bicara Khan juga menuturkan Johnson akan bertemu Khan pada Kamis siang untuk menentukan langkah-langkah lainnya menyikapi situasi di London.
Pemerintah Inggris mengumumkan akan mengerahkan lebih dari 10 ribu pasukan militer di seluruh negeri dalam beberapa bulan ke depan.
Sumber pejabat Inggris menuturkan kepada
CNN bahwa pemerintah tengah merundingkan terkait peran angkatan bersenjata selama pelaksanaan
lockdown.
Sumber Downing Street menolak menjelaskan waktu spesifik penerapan
lockdown tersebut. Ia menegaskan jika
lockdown benar-benar diterapkan itu dilakukan demi melindungi kesehatan masyarakat.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Per Jumat (20/3), Inggris mencatat memiliki 3.269 kasus corona dengan 144 kematian. Sejumlah ilmuwan menganggap bahwa penyebaran virus serupa SARS itu lebih cepat di London daripada di kota-kota lainnya di Inggris.
Para ilmuwan khawatir hal itu terjadi lantaran tidak cukup banyak warga yang mengindahkan imbauan bekerja di rumah dan menghindari tempat-tempat publik seperti bar, restoran, bioskop.
(rds/dea)