Jakarta, CNN Indonesia --
Spanyol memperpanjang pembatasan wilayah atau
lockdown akibat
virus corona selama dua pekan hingga 14 April 2020. Opsi tersebut diputuskan setelah pemerintah mendapat dukungan dari parlemen Spanyol untuk merespons kondisi terkini penanganan Covid-19.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan akan memperketat aturan
lockdown dengan meminta agar warga tetap berada di dalam rumah dan menutup semua bisnis selama sebulan penuh.
Aturan agar warga tetap berada di dalam rumah dan menutup bisnis semula berlaku mulai 14 Maret hingga 31 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanchez mengatakan pemerintah memperpanjang aturan untuk tinggal di rumah setelah angka kematian akibat virus corona terus bertambah selama dua pekan terakhir.
"Spanyol merupakan salah satu negara di Eropa dan dunia yang terkena imbas besar dari penyebaran virus corona. Ada kemungkinan kondisinya akan memburuk," ujar Sanchez.
[Gambas:Video CNN]Direktur Pusat Koordinasi Kesehatan dan Keadaan Darurat, Fernando Simon mengaku optimis jumlah penyebaran virus corona di Spanyol akan menurun.
"Kami mendekati periode yang mungkin, jika kami beruntung, kami akan mengubah kurva (kasus corona), menstabilkan dan angkanya akan mulai menurun," ujar Simon seperti dilaporkan
CNN.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Di akhir pekan lalu, Spanyol mencatat lonjakan drastis kasus virus corona sebanyak 5.000 kasus baru dalam waktu 24 jam.
Selain memperpanjang kondisi darurat corona, Spanyol baru menandatangani kontrak senilai 423 euro atau setara Rp7,5 triliun dengan China untuk membeli keperluan medis.
Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa, mengatakan bahwa kesepakatan itu mencakup pembelian 550 juta masker, 5,5 juta paket rapid test, 950 alat bantu pernapasan, dan 11 juta pasang sarung tangan.
"Kami mendapatkan satu jaringan produksi (di China) yang akan bekerja khusus untuk pemerintah Spanyol," ujar Illa seperti dikutip
AFP pada Rabu (25/3).
Hingga Kamis (26/3), Spanyol melaporkan 49.515 kasus dengan 3.647 kematian dan 5.367 pasien sembuh. Spanyol merupakan negara keempat setelah China, Italia, dan Amerika Serikat yang memiliki kasus virus corona terbanyak di dunia.
(cnn/evn)