Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Korea Utara dilaporkan sampai saat ini mereka masih mewajibkan karantina terhadap 500 orang, setelah dalam beberapa pekan memulangkan ribuan orang yang tidak menunjukkan gejala mengidap
virus corona dari karantina.
Seperti dilansir
Associated Press, Jumat (3/4), kantor berita Korut,
KCNA, menyatakan pemerintah di bawah perintah Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un akan terus memperkuat upaya pencegahan virus corona.
Meski begitu,
KCNA menyatakan sejumlah pejabat Korut juga membahas penerapan karantina di sejumlah daerah di negara itu menjadi pasif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga tidak menyebutkan apakah dari jumlah orang yang masih dikarantina terdapat warga asing.
Korut sempat melakukan karantina terhadap 380 WNA, dengan tujuan mencegah penularan virus corona. Menurut mereka sampai saat ini hanya tinggal dua WNA yang masih berada di fasilitas karantina.
Pada Maret lalu Korut memulangkan sejumlah diplomat asing ke Vladivostok, Rusia. Hal itu diduga sebagai bentuk tindakan antisipasi mencegah penularan virus corona.
[Gambas:Video CNN]Sampai saat ini dilaporkan belum ada satupun kasus virus corona di Korut. Namun, pemerintah setempat menyatakan akan terus menggiatkan upaya pencegahan secara nasional.
Korut juga sudah menutup seluruh perbatasan darat dengan China dan melarang kedatangan warga asing.
Mereka juga memperketat pengawasan dengan mengerahkan tenaga kesehatan untuk memeriksa kondisi tubuh para penduduk.
Negara tetangga Korea Utara, yakni Korea Selatan mencatatkan 9.976 kasus Covid-19 dan sebanyak 169 orang di antaranya meninggal.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Para ahli di dunia mengatakan Korut sangat rentan terhadap virus karena sistem dan infrastruktur kesehatan yang lemah, dan beberapa pihak berpikir Pyongyang menutupi kondisi negara dari wabah.
Korea Utara yang masih dijatuhi sejumlah sanksi internasional akibat melanjutkan program rudal nuklir dan rudal balistik juga telah meminta bantuan untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
(ayp/ayp)