Kasus Mulai Menurun, Jerman Berencana Longgarkan Lockdown

CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2020 05:57 WIB
Women wearing a respiratory mask walk across Piazza del Duomo in central Milan on February 23, 2020. - Tens of thousands of Italians prepared for a weeks-long quarantine in the country's north on February 23 as nerves began to fray among the locals faced with new lockdown measures. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)
Kondisi kota saat lockdown untuk menekan penularan virus corona. (Foto: ANDREAS SOLARO / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan rencana untuk melonggarkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) setelah laporan kasus baru virus corona terus menurun.

Kepala Robert Koch Institute (RKI) untuk badan kesehatan masyarakat Jerman Lothar Wieler mengatakan saat ini para politisi tengah bersiap melakukan diskusi mengenai kapan harus mengakhiri lockdown untuk memperlambat penularan Covid-19.

"Saat ini infeksi virus corona telah stabil setelah sempat berada pada tingkat yang relatif tinggi. Tidak ada tanda yang jelas saat ini jika kasus tersebut akan menurun," ujar Wieler seperti dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wieler mengatakan jika saat ini pemerintah tengah menunggu masukan dari ahli medis dan ilmuwan untuk memutuskan kemungkinan untuk memperpanjang atau mulai memberi kelonggaran lockdown.

Kanselir Jerman Angela Merkel rencananya akan melakukan konferensi pers untuk keputusan akhir terkait kebijakan lockdown pada Rabu (15/4). Lockdown Jerman semula dijadwalkan akan berakhir dalam hitungan kurang dari sepekan yakni pada 19 April nanti.

"Kita harus tetap disiplin di minggu-minggu terakhir. Sementara tren infeksi menuju ke arah positif, namun belum bisa dikatakan jika kasus ini telah berakhir," ujar Wieler.

Kasus Mulai Menurun, Jerman Berencana Longgarkan LockdownFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Kebijakan pemerintah agar warga tetap di rumah dan warga berkerumun, termasuk menutup sekolah dan usaha telah memperlambat penyebaran virus corona di Jerman. Hasil pengujian juga mencatat jika lonjakan kasus terjadi lebih awal dari yang sebelumnya diperkirakan.

"Mengingat momentum saat ini, tidak ada perkiraan pasien yang dirawat akan bertambah. Dibandingkan negara lain, kondisi kami saat ini baik-baik saja," kata Wieler.

Walikota Berlin Michael Mueller sebelumnya mengatakan jika kemungkinan pelonggaran lockdown paling cepat pada 27 April atau paling telat mulai 1 Mei.

Akademi sains Leopoldina Jerman pada Senin (13/4) menerbitkan sebuah makalah yang menguraikan langkah-langkah yang pertama kali dilakukan saat lockdown dicabut. Secara bertahap, pemerintah bisa mulai membuka sekolah dan mengharuskan semua orang mengenakan masker saat di luar ruangan.

Hingga Senin (13/4) dini hari, RKI melaporkan 125.098 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Sekitar 68 ribu pasien dinyatakan sembuh, sementara 3.000 orang meninggal. (afp/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER