RI Tunggu Proses Karantina untuk Evakuasi Jamaah Tablig India

CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 19:21 WIB
Men wearing a protective facemasks sit on a special service bus taking them to a quarantine facility amid concerns about the spread of the COVID-19 coronavirus in Nizamuddin area of New Delhi on March 31, 2020. (Photo by Sajjad  HUSSAIN / AFP)
Pemerintah RI masih menggu proses karantina sebelum memulangkan WNI jamaah tabligh di India. (Foto: AFP/SAJJAD HUSSAIN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan pemerintah telah mempersiapkan rencana memulangkan 717 warga Indonesia anggota Jamaah Tabligh yang terjebak pembatasan pergerakan atau lockdown di India di tengah penyebaran virus corona.

Meski begitu, dalam jumpa pers virtual, Retno menuturkan rencana evakuasi itu harus tertunda sampai proses karantina ratusan WNI itu selesai.

Para WNI itu terpaksa menjalani karantina setelah pemerintah India menetapkan bahwa acara Jamaah Tabligh yang mereka hadiri sekitar Maret lalu menjadi klaster penyebaran corona di negara itu. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bicara soal kemungkinan evakuasi, rencana evakuasi sudah kami buat dan sudah kami persiapkan kapan harus dilakukan. Namun, rencana ini harus ditunda karena peserta Jamaah Tabligh di India sedang menjalani karantina," kata Retno pada Jumat (17/4).

Dari 717 WNI peserta Jamaah Tabligh, Retno mengatakan total ada 75 orang yang dinyatakan positif corona. Sekitar 13 WNI positif corona itu telah dinyatakan sembuh.

Selain masih harus merampungkan proses karantina, Retno menuturkan rencana evakuasi menjadi lebih kompleks lantaran puluhan WNI peserta Jamaah Tabligh terjerat masalah hukum di India.

RI Tunggu Proses Karantina untuk Evakuasi Jamaah Tablig indiaFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian

Retno mengatakan pemerintah India menetapkan para WNI itu melanggar aturan pembatasan pergerakan atau lockdown. Sebab, kebanyakan dari WNI itu mengikuti acara Jamaah Tabligh ketika kebijakan larangan berkumpul dan lockdown berlangsung.

"Situasi menjadi lebih kompleks karena ada tuduhan pelanggaran hukum terutama soal aturan visa dan lain-lain," ujar Retno.

[Gambas:Video CNN]

Meski begitu, Retno menegaskan bahwa KBRI New Delhi terus berkomunikasi dengan perwakilan WNI peserta Jamaah Tabligh. Ia menuturkan sejauh ini ratusan WNI itu dalam kondisi baik.

Selain di India, total sejauh ini ada 918 WNI anggota Jamaah Tabligh yang juga terdampak situasi Covid-19 di beberapa negara seperti Pakistan, Filipina, Malaysia, dan Bangladesh.

Namun, sejauh ini Retno tak menjelaskan apakah pemerintah juga turut mempersiapkan rencana evakuasi bagi para WNI itu. Retno hanya mengatakan bahwa sejauh ini jumlah WNI peserta Jamaah Tabligh di India menjadi yang terbanyak.

Acara Jamaah Tabligh yang digelar di sejak 3 Maret hingga akhir Maret lalu di Nazamuddin, New Delhi, dihadiri 7.600 warga India dan sekitar 1.300 jemaah warga asing, termasuk dari Indonesia.

Selain menyegel markas Jamaah Tabligh di India, kepolisian India juga telah mendakwa sang pemimpin organisasi cabang India, Muhammad Saad Khandalvi, dengan tuduhan pembunuhan lantaran berkeras menggelar pertemuan meski telah berlaku larangan berkumpul dan penerapan lockdown. (rds/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER