Jakarta, CNN Indonesia -- Angka kematian akibat
virus corona di
Amerika Serikat hingga saat ini menembus 40.461 jiwa berdasarkan data statistik
John Hopkins University.Jumlah korban meninggal terbanyak yakni lebih dari setengah total kematian berada di New York sebanyak 14.451 orang. Disusul Michigan dengan 1.070 korban jiwa.
Kendati demikian Gubernur New York Andrew Cuomo mengklaim jika saat ini New York telah melewati masa puncak kasus pandemi Covid-19. Menurutnya, hal itu diindikasikan dari penurunan kasus baru virus corona di New York.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah melewati titik tertinggi (kasus), dan semua indikasi pada titik ini adalah bahwa kami sedang turun," ujar Cuomo disela konferensi media seperti mengutip
AFP.Ia mengatakan tren penurunan ini akan terus terjadi atau sebaliknya tergantung dari sikap pemerintah dalam mengambil kebijakan. Larangan untuk keluar rumah bagi warga New York telah diperpanjang hingga 15 Mei mendatang.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
"Apakah penurunan itu berlanjut atau tidak tergantung pada apa yang kita lakukan, tetapi saat ini kita sedang turun," ujarnya.
New York menjadi pusat penyebaran virus SARS-Cov-2 di Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat mengatakan sejauh ini telah melakukan pengetesan virus corona terhadap lebih dari tiga juta warganya. Di New York, sekitar 617.555 orang telah mengikuti tes Covid-19.
Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan kasus dan angka kematian tertinggi akibat virus corona di dunia. Selain AS, negara dengan kasus Covid-19 tertinggi yakni Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman.
Spanyol tercatat memiliki 178.972 kasus dengan 20.595 kematian akibat infeksi virus corona. Disusul Italia dengan 178.972 kasus dan 23.660 korban jiwa akibat Covid-19.
Sementara Prancis memiliki 154.097 pasien terinfeksi virus corona dengan 19.744 diantaranya meninggal dunia. Disusul Jerman dengan 145.184 kasus dengan 4.586 kematian.
(evn)
[Gambas:Video CNN]