Jakarta, CNN Indonesia --
Spanyol mencatat penurunan tajam angka kematian harian akibat
virus corona menjadi 410 korban jiwa. Jumlah tersebut merupakan angka kematian harian terendah dalam sebulan terakhir.
Koordinator kedaruratan kementerian kesehatan Spanyol Fernando Simon mengatakan penurunan tajam angka kematian ini menjadi yang pertama kalinya berada di bawah 500 korban jiwa.
"Itu angka yang memberi kita harapan. Untuk pertama kalinya kematian di bawah 500 sejak jumlah korban harian mulai meningkat," ujar Simon seperti mengutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simon mengatakan jika penurunan angka kematian juga diikuti dengan menurunnya pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit dan ruang perawatan intensif (ICU).
Berdasarkan data statistik John Hopkins University, Spanyol memiliki 20.453 korban jiwa dengan 196.664 kasus virus corona atau bertambah sekitar 2,4 persen dalam waktu 24 jam.
Menteri Kesehatan Salvador Illa mengatakan jika Spanyol saat ini telah menunjukkan perkembangan positif lantaran kurva kasus baru dan kematian mulai statis.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Presiden regional Madrid Isabel Diaz Ayuso mengatakan indikasi menurunnya kasus dan kematian akibat virus corona ditandai dengan rencana penutupan kamar mayat sementara yang didirikan di area seluncur es pada Rabu (22/4).
Selain itu, rumah sakit darurat yang didirikan di pusat konferensi di Madrid juga akan ditutup pada Jumat (24/4). Rumah sakit darurat tersebut didirikan untuk merawat 1.500 pasien positif virus corona.
Pihak berwenang meyakini jika Spanyol telah melewati puncak pandemi pada 2 April lalu ketika mencatat 950 kematian dalam tempo 24 jam.
Kendati sudah mengalami penurunan tajam angka kematian pemerintah belum berencana mencabut penguncian wilayah (
lockdown).
Perdana Menteri Pedro Sanchez pada Sabtu (18/4) lalu meminta parlemen untuk memperpanjang
lockdown nasional selama dua pekan hingga 9 Mei mendatang. Namun pemerintah berencana untuk melonggarkan
lockdown dengan mengizinkan anak-anak kembali ke sekolah mulai 27 April mendatang.
Spanyol merupakan negara kedua setelah Amerika Serikat yang memiliki kasus virus corona tertinggi di dunia. Negeri Matador pertama kali melaporkan dua kasus pertama Covid-19 pada 15 Februari lalu.
(afp/evn)
[Gambas:Video CNN]