Bocah India Tewas Saat Mudik Jalan Kaki Akibat Lockdown

CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2020 20:33 WIB
An Indian migrant laborer's family is silhouetted as they make the journey to their village by foot, following a lockdown amid concern over spread of coronavirus in New Delhi, India, Saturday, March 28, 2020. Authorities sent a fleet of buses to the outskirts of India's capital on Saturday to meet an exodus of migrant workers desperately trying to reach their home villages during the world's largest coronavirus lockdown. Thousands of people, mostly young male day laborers but also families, fled their New Delhi homes after Prime Minister Narendra Modi announced a 21-day lockdown that began on Wednesday and effectively put millions of Indians who live off daily earnings out of work. (AP Photo/Altaf Qadri)
Ilustrasi pemudik saat lockdown di India. (AP/Altaf Qadri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang bocah perempuan berusia 12 tahun di India, Jamlo Madkam, meninggal setelah mudik ke kampung halaman dengan berjalan kaki sejauh 321 kilometer, sebagai dampak dari penguncian wilayah (lockdown) yang dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona.

Seperti dilansir CNN, Selasa (21/4), Jamlo mengembuskan napas terakhir beberapa jam sebelum tiba di kampung halamannya.


Menurut laporan, Jamlo bekerja sebagai buruh tani di ladang cabai di Desa Perur, kawasan selatan Negara Bagian Telangana. Dia berharap bisa kembali bekerja setelah lockdown seharusnya berakhir pada 14 April lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata Perdana Menteri Narendra Modi memutuskan untuk memperpanjang masa lockdown. Sehari setelah perpanjangan tersebut, Jamlo bersama 11 orang lain, termasuk iparnya, memutuskan pulang ke kampung halaman mereka di Negara Bagian Chattisgarh, di kawasan tengah India, karena tidak bekerja dan tidak punya uang. Mereka nekat berjalan kaki karena tidak yakin kapan lockdown akan selesai.

Setelah berjalan selama tiga hari, Jamlo meninggal akibat kelelahan.

"Mereka berjalan melalui wilayah pegunungan selama tiga hari untuk menghindari polisi. Kami diberitahu bahwa Jamlo tidak makan apapun pada pagi hari itu karena merasa perutnya tidak enak dan sempat muntah. Kami menduga ada ketidakseimbangan elektrolit yang memicu kematiannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Chattisgarh, B R Pujari.


Sebanyak 11 perantau lain yang ikut dalam perjalanan itu dikarantina selama 14 hari, dan darah mereka diambil untuk diperiksa. Setelah dilakukan pemeriksaan pasca meninggal, petugas menyatakan Jamlo tidak mengidap virus corona.

Pemerintah India memberlakukan lockdown pada 25 Maret lalu untuk menekan penyebaran virus corona. Hal itu membawa dampak negatif terhadap sejumlah perantau yang mencari nafkah di kota besar.

Karena tempat mereka bekerja tutup akibat lockdown, para perantau tersebut banyak yang memutuskan pulang kampung karena tidak mampu membayar sewa tempat tinggal di kota. Sebagian besar pemudik harus berdesakan di dalam bus yang jumlahnya terbatas dan mengabaikan aturan menjaga jarak.
Bocah di India Tewas Saat Mudik Jalan Kaki Dampak Lockdown(CNN Indonesia/Fajrian)
Sedangkan yang lainnya, seperti Jamlo, terpaksa berjalan kaki untuk sampai ke kampung halaman mereka. (ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER