Jakarta, CNN Indonesia --
Ramadan kali ini terasa berbeda bagi umat Islam di Saskatoon, Saskatchewan,
Kanada, karena sedang terjadi wabah
virus corona.
Seperti dilansir
The Star Phoenix, Ramadan adalah ajang bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia, dan khususnya di Kanada, untuk semakin giat beribadah dan berbagi dengan sesama. Waktu berbuka dan salat Tarawih di masjid menjadi waktu yang ditunggu-tunggu.
Akan tetapi, hal itu akan berubah akibat wabah virus corona.
Seorang pemuka agama di Saskatoon, Ilyas Sidyot, mengatakan umat Islam harus mengambil hikmah dari kondisi saat ini. Yakni artinya mereka harus lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga, beribadah dan berdoa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara masjid ditutup dan dalam kondisi penguncian wilayah (
lockdown), akan ada banyak masjid di rumah-rumah. Di seluruh Saskatoon, setiap rumah adalah masjid," kata Ilyas.
Umat Islam di Kanada memulai berpuasa Ramadan pada Kamis (23/4). Kemungkinan besar mereka juga tidak akan menggelar salat Idul Fitri yang biasanya dilakukan di dalam aula Taman Prairieland, untuk menekan penyebaran virus corona.
Akibat wabah tersebut, pemerintah setempat melarang kegiatan yang mengundang keramaian untuk sementara waktu, seperti salat jemaah dan buka bersama.
Untuk menyiasati kondisi saat ini, Ilyas memutuskan akan melakukan telekonferensi untuk memandu ibadah dan memberi ceramah selama Ramadan.
Komunitas Ahmadiyah di Kanada juga akan membuka kanal digital untuk memandu anggota mereka dalam beribadah selama Ramadan di seluruh penjuru negeri.
(ayp)
[Gambas:Video CNN]