Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Tinggi Bidang Hak Asasi Manusia
PBB Michelle Bachelet mendesak Bangladesh untuk membiarkan dua kapal yang berisi muslim
Rohingya untuk berlabuh.
Bachelet menyebut aksi harus dilakukan untuk menghindari tragedi kemanusiaan karena muslim Rohingya di dalam kapal tersebut berada dalam kondisi kelaparan.
"Dengan semangat solidaritas dan di awal bulan suci Ramadan, saya mengimbau Anda untuk membuka pelabuhan dan membiarkan kapal-kapal itu mendarat."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilaporkan lebih dari 500 pria, wanita, dan anak-anak di atas kapal ini telah melaut dalam waktu yang lama dan kami paham bahwa mereka membutuhkan penyelamatan darurat, makanan, perawatan medis, dan bantuan kemanusiaan lain yang diperlukan," kata Bachelet dalam sebuah surat yang salinannya didapatkan
AFP.Permintaan PBB ini dibuat setelah Menteri Luar Negeri Bangladesh A.K Abdul Momen menyatakan pihaknya tidak akan menerima kapal tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, warga Rohingya meninggal di atas kapal di lautan lepas karena sudah ada di laut lepas selama dua bulan sebelum bisa mendarat.
Dua kapal itu sendiri dipercaya berada di perairan internasional dengan harapan bisa mencapai Malaysia. Angkatan Laut Malaysia sendiri sempat menolak satu kapal pekan lalu dan meningkatkan patroli laut untuk mencegah imigran masuk ke dalam wilayah mereka.
Para muslim Rohingya dipercaya ingin pergi ke Malaysia karena negara tersebut mayoritas muslim dan memiliki peluang mendapatkan pekerjaan lebih baik.
Juru bicara penjaga perbatasan pantai menyatakan tidak ada kapal yang terlihat sejak mereka menyelamatkan kapal nelayan yang membawa 396 pengungsi dalam kondisi kelaparan. Pada kapal tersebut, setidaknya 60 orang meninggal dunia.
(ans/afp/ptr)
[Gambas:Video CNN]