AS Berupaya Perpanjang Embargo Senjata Iran

CNN Indonesia
Minggu, 03 Mei 2020 05:00 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 23: Director of the Central Intelligence Agency (CIA) Mike Pompeo speaks at the American Enterprise Institute, January 23, 2018 in Washington, DC. Pompeo stated that the CIA believes that Kim Jong Un is a 'rational actor' but they have concerns about the information Kim may be receiving from those around him.   Drew Angerer/Getty Images/AFP
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan pihaknya bakal mengupayakan segala cara untuk memperpanjang embargo senjata oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Iran.

Ini termasuk dengan kemungkinan menghidupkan kembali perjanjian nuklir yang sempat ditolak Presiden AS Donald Trump.


Larangan menjual senjata konvensional di Iran akan berakhir pada Oktober mendatang sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB pada 2015 lalu. Mereka turut berperan pada kesepakatan denuklirisasi di zaman mantan Presiden AS Barack Obama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak akan membiarkan itu (akhir embargo senjata) terjadi (...) Jika kita tidak bisa membuat orang lain bertindak, Amerika Serikat bakal mengevaluasi setiap kemungkinan tentang bagaimana kita melakukan itu (mempertahankan embargo senjata)," ujar Pompeo dikutip Al Monitor, Sabtu (2/5).

Pompeo menyampaikan AS bakal meminta Dewan Keamanan PBB memperpanjang embargo senjata Iran.

Meski begitu, langkah ini bisa terkendala veto dari China atau Rusia, sebagai pihak yang memenangkan kontrak senjata baru dengan Iran. Meskipun sebelumnya mereka menyetujui embargo senjata Iran pada 2015 lalu.


Perjanjian nuklir jadi salah satu cara menghindari veto China atau Rusia. AS bisa lebih longgar pada perjanjian nuklir dengan syarat perpanjangan embargo senjata Iran.

Pompeo mengatakan bahwa AS bakal meminta bantuan Inggris, Prancis dan Jerman yang juga turut serta dalam perjanjian nuklir.

Sekutu AS mengatakan Eropa masih memiliki larangan ekspor senjata ke Iran. Sehingga bisa jadi bakal senada, dan lebih mementingkan perjanjian nuklir.

Pompeo mengatakan pihaknya bakal memperjuangkan hal ini, dengan menegaskan AS adalah peserta Dewan Keamanan PBB sejak 2015. Sehingga berhak menyuarakan pendapat terkait embargo ini.

"Kami akan memastikan pada bulan Oktober tahun ini, Iran tidak dapat membeli senjata konvensional seperti itu, mengingat apa yang telah dikirimkan oleh Presiden Obama dan Wakil Presiden Biden dalam kesepakatan yang mengerikan itu," jelasnya lagi.


Para pengawas PBB mengatakan Iran mematuhi perjanjian nuklir. Namun Trump yang dekat dengan lawan Iran, Arab Saudi dan Israel, menilai embargo senjata bisa mengurangi kegiatan rezim ulama dan memberikan sanksi. (fey/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER