Militer Korsel-Korut Dilaporkan Baku Tembak di Perbatasan DMZ

CNN Indonesia
Minggu, 03 Mei 2020 14:23 WIB
This photo taken on December 11, 2018 shows the interior of a block of decommissioned officers accommodation at Camp Greaves, a former US army camp within the buffer zone adjacent to the Demilitarized Zone (DMZ) separating North and South Korea, in Gyeonggi province, north of Seoul. - Camp Greaves is a former US army facility within the buffer zone that runs alongside the DMZ. US forces moved out in 2004, in one of the first steps of a wide-ranging plan to relocate many of the US units stationed in the South to Camp Humphreys, south of the capital. The transfers have now largely been completed, leaving a host of former bases now in the hands of South Korean local authorities. (Photo by Ed JONES / AFP)
Korea Selatan melaporkan angkatan bersenjata Korea Utara melontarkan serangkaian tembakan di zona demiliterisasi, pada Minggu (3/5). (Ed JONES / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan melaporkan angkatan bersenjata Korea Utara melontarkan serangkaian tembakan di zona demiliterisasi (DMZ) yang merupakan perbatasan kedua negara pada Minggu (3/5). Militer Korea Selatan menuturkan tindakan Korea Utara itu memicu pihaknya melontarkan sejumlah tembakan balasan.

Kantor Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan (JCS) menuturkan insiden saling tembak itu bermula ketika militer Korea Utara menembak sebuah pos penjaga Korea Selatan beberapa kali. 

"Militer kami merespons dengan dua putaran tembakan dan mengeluarkan sebuah peringatan seusai dengan prosedur manual kami," bunyi pernyataan JCS seperti dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JCS menuturkan tidak ada korban dalam insiden itu. Militer Korea Selatan menambahkan pihaknya tengah berkomunikasi dengan Korea Utara melalui hotline militer mereka untuk meminta penjelasan dan penyebab insiden itu terjadi.

Baku tembak ini terjadi sehari setelah Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un muncul kembali ke publik setelah sempat hilang selama hampir tiga minggu. Hilangnya Kim Jong-un itu juga memunculkan serangkaian spekulasi mengenai kesehatannya.

Intelijen AS sempat menyebut bahwa Kim Jong-un dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi jantung. Sejumlah rumor bahwa Kim Jong-un meninggal juga sempat bermunculan di media sosial.

Namun, beberapa hari setelah kabar itu muncul Korea Selatan menuturkan bahwa Kim Jong-un dalam kondisi baik-baik saja dan mungkin tengah menghindari kontak dengan orang banyak karena khawatir tertular virus corona (Covid-19).

Baku tembak ini merupakan yang pertama terjadi sejak Korea Selatan dan Korea Utara sepakat mengeluarkan deklarasi Panmunjom pada April 2018 lalu. Deklarasi itu disepakati langsung oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Kim Jong-un dalam pertemuan antar kedua pemimpin Korea yang pertama sejak 2007 lalu.

Deklarasi itu memuat rencana kedua negara mengakhiri secara resmi Perang Korea pada 1950 dan memulihkan hubungan Pyongyang-Seoul. Meski begitu, sebagian besar kesepakatan dalam Deklarasi Panmunjom belum ditindaklanjuti oleh Korea Utara

Kedua Korea secara teknis memang masih berperang lantaran Perang Korea diakhiri hanya dengan kesepakatan gencatan senjata pada 1953, bukan perjanjian damai. 

Sementara itu, zona DMZ merupakan wilayah perbatasan untuk memisahkan wilayah kedaulatan antara kedua Korea yang dibentuk saat Perang Korea berlangsung.

Wilayah itu dinilai menjadi salah satu tempat paling berbahaya di muka bumi lantaran dijaga ketat oleh militer dua negara yang tengah berkonflik. Zona itu juga dipenuhi ranjau dan kawat berduri. (rds/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER