Iran Akan Buka Kembali Masjid Usai Kasus Corona Menurun

CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2020 08:41 WIB
People wear masks to help guard against the Coronavirus on a street in downtown Tehran, Iran, Sunday, Feb. 23, 2020. Iran's health ministry raised Sunday the death toll from the new virus to 8 people in the country, amid concerns that clusters there, as well as in Italy and South Korea, could signal a serious new stage in its global spread. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Ilustrasi virus corona di Iran. (AP/Ebrahim Noroozi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Iran Hassan Rouhani berencana membuka kembali sejumlah masjid di seluruh negeri setelah tren penularan virus corona (covid-19) di sana berangsur menurun.

Rouhani menuturkan sebanyak 123 kabupaten di Iran akan membuka masjid-masjid mulai pekan ini. 

Rouhani tidak menjabarkan ratusan kabupaten itu namun menegaskan masjid-masjid akan dibuka di daerah yang memiliki risiko rendah penularan corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dengan begitu, Rouhani tampaknya belum akan membuka masjid-masjid di ibu kota Teheran dan kota Masyhad. Kedua kota itu yang paling terdampak penularan corona.

"Menjaga jarak sosial lebih penting daripada ibadah berjamaah," kata Rouhani dalam sebuah rapat pada Minggu (3/5) seperti dilansir AFP.
Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Kebijakan ini diambil setelah sejumlah pejabat Iran mengklaim ada penurunan tren penurunan kasus corona dalam beberapa waktu terakhir.

Rouhani mengatakan kunjungan suspect corona ke rumah sakit "jauh lebih rendah" dibandingkan dalam beberapa minggu terakhir. Ia menganggap tren penurunan penularan ini terjadi lantaran masyarakat patuh pada protokol kesehatan pemerintah.

Rouhani mengatakan pemerintahannya akan mencoba membuka kembali aktivitas bisnis dan perekonomian secara bertahap.


"Kami akan melanjutkan pembukaan kembali dengan tenang dan bertahap," tutur Rouhani.

Juru bicara Menteri Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour menuturkan pemerintah juga menemukan 47 kematian akibat virus corona dalam 24 jam terakhir. Jumlah itu menjadi yang terendah dalam hampir dua bulan terakhir.

Gugus tugas Iran untuk menangani wabah corona bahkan memberi sinyal bahwa pemerintah akan mulai melonggarkan kebijakan pembatasan pergerakan secara bertahap dengan mulai membuka sekolah-sekolah pada 16 Mei mendatang.


Meski begitu, pemerintah masih menemukan lonjakan kasus baru corona. Menurut Johanpour, pemerintah mendeteksi 976 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Peningkatan kasus baru itu menjadikan total pasien corona di Iran mencapai 97.424 orang dengan 6.203 kematian. (rds/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER