Iran Klaim Hampir 80 Ribu Warganya Sembuh dari Corona

CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2020 22:21 WIB
Pedestrians wear masks and gloves to help guard against the Coronavirus in downtown Tehran, Iran, Tuesday, Feb. 25, 2020. The head of Iran's counter-coronavirus task force has tested positive for the virus himself, authorities announced Tuesday, showing the challenges facing the Islamic Republic amid concerns the outbreak may be far wider than officially acknowledged. The announcement comes as countries across the Mideast say they've had confirmed cases of the virus that link back to Iran, which for days denied having the virus. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Pemerintah Iran menyatakan hampir 80 ribu pasien corona telah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit (AP/Ebrahim Noroozi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Iran menyatakan 79.397 orang yang dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi virus corona (Covid-19) telah sembuh. Mereka sudah pulang dan tidak lagi dirawat di rumah sakit.

Mengutip AFP, total kasus positif corona di Iran sendiri mencapai 98.647 per Senin (4/5). Sebanyak 2.676 orang masih dalam kondisi kritis dan 79.397 telah dipulangkan dari rumah sakit.

Kemudian, ada 6.277 orang yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour mengatakan ada 74 orang yang meninggal dunia pada Senin (4/5).
Jahanpour mengklaim Iran termasuk lima negara yang berhasil menanggulangi virus corona dengan optimal. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal klaimnya tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Hassan Rouhani juga angkat suara. Dia mengklaim Iran telah berhasil mencegah penyebaran virus ini secara efektif.

Berkenaan dengan hal itu, Iran berencana kembali membuka sejumlah masjid yang sempat ditutup demi menekan laju penularan virus corona.

Rouhani menuturkan sebanyak 123 kabupaten di Iran akan membuka masjid-masjid mulai pekan ini. Akan tetapi, dia belum merinci lokasi masjid yang akan dibuka dalam waktu dekat.

Lain halnya dengan para ahli kesehatan di Iran. Mereka menganggap angka yang dipaparkan pemerintah tidak mencerminkan fakta sesungguhnya. Mereka menilai kasus di Iran jauh lebih banyak yang dilaporkan pemerintah.
(bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER