Prancis Perpanjang Darurat Nasional Usai Longgarkan Lockdown

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2020 20:35 WIB
A woman wearing a face mask to protect against coronavirus walks by a mural depicting characters from the film Pulp Fiction in Cannes, southern France, Tuesday, May 12, 2020. The Cannes Film Festival won't kick off as planned on Tuesday. The festival's 73rd edition has been postponed indefinitely, part of the worldwide shutdowns meant to stop the spread of the coronavirus. (AP Photo/Daniel Cole)
Ilustrasi kota Cannes, Prancis, usai pelonggaran lockdown virus corona. (AP/Daniel Cole)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Prancis memutuskan mengesahkan undang-undang yang memperpanjang status darurat nasional setelah melonggarkan penguncian wilayah (lockdown), guna mencegah munculnya gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19).

Seperti dilansir CNN, Rabu (13/5), keputusan itu ditetapkan sehari setelah pemerintah Prancis melonggarkan lockdown. Prancis menetapkan status darurat nasional sejak 17 Maret dan diperpanjang sampai 10 Juli mendatang.


UU tersebut memberi wewenang kepada negara untuk melarang penduduk bepergian lebih dari 100 kilometer, mewajibkan warga mengenakan masker saat moda menumpang transportasi umum, dan melarang kegiatan yang mengundang keramaian lebih dari 10 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beleid tersebut disahkan parlemen Prancis pada akhir pekan lalu dan diuji materi oleh Mahkamah Konstitusi pada Senin lalu. MK Prancis melakukan pengubahan, yakni menghapus sejumlah aturan dalam undang-undang tersebut, seperti menolak usul pemerintah untuk mengkarantina pendatang asing tanpa perintah pengadilan.

MK Prancis juga mewajibkan pemerintah untuk menjamin perlindungan data pribadi penduduk yang akan dikumpulkan dalam sistem pelacakan yang saat ini sedang dirancang.

Prancis melonggarkan lockdown pada Senin lalu setelah diterapkan selama lebih dari 50 hari.


Menurut data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, sampai saat ini tercatat ada 177.547 kasus virus corona di Prancis, dengan 26.646 orang di antaranya meninggal.

Prancis juga melanjutkan kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah. Namun, keputusan itu menuai kritik dari banyak pihak, termasuk ilmuwan, serikat pekerja, dan anggota parlemen.

Akibat pelonggaran lockdown, warga Prancis malah berkerumun di taman-taman dan pinggir sungai sambil menenggak minuman beralkohol. Kondisi itu membuat Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner, kesal.

"Keberhasilan lockdown tergantung pada kehati-hatian dan ketertiban warga," tulis Castaner di Twitter.
(CNN Indonesia/Fajrian)
Pemerintah Prancis memperingatkan kebijakan lockdown bisa kembali diberlakukan jika jumlah kasus dan angka kematian malah meningkat. (ayp/ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER