Negara Bagian AS Cabut Pembatasan, Kanada Pantau Perbatasan

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2020 19:11 WIB
Canadian Prime Minister Justin Trudeau speaks during a news conference on January 9, 2020 in Ottawa, Canada. - Prime Minister Justin Trudeau said Thursday that Canada had intelligence from multiple sources indicating that a Ukrainian airliner which crashed outside Tehran was mistakenly shot down by Iran. (Photo by Dave Chan / AFP)
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (Dave Chan / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kanada memutuskan untuk memperketat pengawasan di perbatasan, karena sejumlah negara bagian di Amerika Serikat akan melonggarkan pembatasan pergerakan wabah virus corona (Covid-19) pada akhir pekan ini.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan akan membicarakan mekanisme pembukaan kembali perbatasan dengan AS.


"Kami sedang mencari cara untuk menerapkan kebijakan yang lebih tegas untuk memastikan orang-orang yang melintasi perbatasan," kata Trudeau di Ottawa, seperti dilansir CNN, Rabu (13/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanada saat ini tengah menyiapkan formulir bagi pendatang di perbatasan dengan AS, menyiapkan perangkat lunak pelacakan, serta mewajibkan pendatang untuk diukur suhu badan serta memperlihatkan rekam jejak kesehatan.

"Kami akan sangat berhati-hati untuk membuka kembali perjalanan internasional, termasuk dari AS, sebelum kami menetapkan memang sudah saatnya dilanjutkan," ujar Trudeau.

Trudeau dan sejumlah wali kota di Kanada merasa cemas dengan rencana AS membuka kembali perbatasan. Sebab, jumlah kasus virus corona di Negeri Paman Sam juga terus meningkat.


"Mencegah penularan dari luar Kanada setelah kita berhasil mengendalikan wabah di dalam negeri akan menjadi hal penting untuk memastikan bahwa kita masuk ke dalam gelombang kedua yang situasinya bisa kembali seperti saat ini atau malah lebih buruk," ujar Trudeau.

Kanada dan AS sepakat menutup sementara perbatasan dan melarang perjalanan lintas negara tanpa keperluan mendesak hingga 21 Mei mendatang. Sampai saat ini belum ada keputusan bagaimana nasib kesepakatan tersebut dengan melihat kondisi saat ini.

Sebanyak 48 dari 50 negara bagian di Amerika Serikat akan mencabut kebijakan pembatasan pergerakan akibat virus corona, dan membuka kembali perekonomian secara bertahap mulai akhir pekan ini. Di antaranya adalah New York, Idaho, Massachusetts dan Connecticut.

[Gambas:Video CNN]

Rencana puluhan negara bagian AS mencabut kebijakan pembatasan ini berlangsung ketika negara itu masih dihantui lonjakan kasus dan angka kematian akibat corona. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER