Tegang dengan Iran, Israel Klaim Sukses Uji 2 Rudal Balistik

CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2020 15:26 WIB
Replicas of a North Korean Scud-B missile (C) and South Korean Hawk surface-to-air missiles are displayed at the Korean War Memorial in Seoul on March 6, 2017. - Nuclear-armed North Korea launched four ballistic missiles on March 6 in another challenge to President Donald Trump, with three landing provocatively close to America's ally Japan. (Photo by JUNG Yeon-Je / AFP)
Ilustrasi rudal. (JUNG Yeon-Je / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Israel menyatakan telah berhasil melakukan uji coba dua rudal balistik di Mediterania pada Selasa (3/6). Uji coba peluru kendali itu dilakukan ketika ketegangan antara Iran dan Israel tengah memanas.

Israel Aerospace Industries (IAI) mengatakan "uji coba yang kompleks telah dilakukan di laut lepas" dan melibatkan dua Sistem Senjata Artileri Jangka Panjang (LORA).

"Skenario pertama melibatkan peluncuran rudal jarak pendek hingga 90 kilometer dan yang kedua jarak jauh hingga 400 kilometer," bunyi pernyataan IAI seperti dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dalam kedua skenario, rudal diluncurkan pada lintasannya, mengarahkan jalurnya kepada target, dan menembak target dengan sangat presisi," kata lembaga yang dikelola pemerintah itu menambahkan.

Meski begitu, IAI tidak mengatakan kapan jelasnya uji coba itu dilakukan. Israel menuturkan uji coba itu dilakukan selama masa pandemi virus corona (Covid-19).

"Baik sistem senjata dan rudal berhasil memenuhi kriteria dan tujuan uji coba," kata IAI.

Lembaga itu mengatakan kedua rudal itu dioperasikan dari sebuah kapal militer di laut terbuka sebagai persyaratan keselamatan uji coba.


Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyambut baik keberhasilan uji coba itu. "Di tengah perang melawan virus corona, kami terus menjamin keamanan Israel dalam cara ofensif dan defensif," kata Netanyahu.

Israel dan Iran merupakan musuh bebuyutan yang telah lama berselisih di kawasan. Tel Aviv berulang kali menuding Teheran berupaya memperluas pengaruhnya di Suriah demi mengancam Israel.

Israel dan sekutunya, kelompok Hizbullah di Libanon, mendukung rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar Al-Assad dalam perang sipil yang merongrong negara itu sejak 2011 lalu.


Sejak itu, Israel juga ikut turun tangan dengan meluncurkan ratusan serangan rudal ke Suriah yang menargetkan pasukan rezim, Iran, dan pejuang Hizbullah.

Israel sempat terlibat perang dengan Hizbullah pada 2006 lalu. Tel Aviv menganggap kelompok itu sebagai organisasi teroris. (rds/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER