Dinilai Tak Transparan, Brasil Kembali Buka Data Kasus Corona

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 23:34 WIB
Nurse Janete Vieira, center, and Doctor Daniel Siqueira monitor COVID-19 patients onboard an aircraft as they are transferred from Santo Antônio do Içá to a hospital in Manaus, Brazil, Tuesday, May 19, 2020. The virus has spread upriver from Manaus, creeping into remote riverside towns and indigenous territories to infect indigenous tribes. (AP Photo/Felipe Dana)
Penanganan perawatan pasien terinfeksi virus corona di Brasil. (Foto: AP/Felipe Dana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Brasil kembali menyediakan data akumulasi kasus penularan virus corona setelah menuai kritik dari banyak pihak.

Mengutip CNN, Kementerian Kesehatan Brasil pada Senin (8/6) mengatakan pihaknya akan kembali mengungkap data kasus Covid-19.

Namun pihak Kemenkes mengatakan metoodologi dan penghitungan data hanya akan tersedia di situs resmi kementerian pada Selasa (9/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Kemenkes pada Senin melaporkan 15.654 kasus baru virus corona dan 679 kematian baru. Total kasus corona di Brasil saat ini sebanyak 707.412 dan 37.134 kematian.

Data statistik Worldometers mencatat hingga saat ini Brasil memiliki 710.887 kasus Covid-19. Sekitar 325.602 pasien sembuh dan 37.312 orang meninggal dunia.

Sebelumnya pada Sabtu (6/6) Brasil mengumumkan untuk menghentikan pelaporan kasus baru dan kematian akibat virus corona dalam 24 jam terakhir.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Data itu menghilangkan jumlah kumulatif dari kasus positif dan kematian akibat virus serta kasus-kasus sebelumnya di laman yang sama.

Brasil memutuskan untuk menghentikan penghitungan setelah banyak pihak meragukan hasil penghitungan kasus Covid-19 yang dilaporkan pemerintah. Banyak pihak mencurigai pemerintah Brasil memanipulasi data di tengah adanya lonjakan kasus dan kematian akibat virus corona.

Presiden Jair Bolsonaro melalui akun Twitter pribadinya mengatakan jika data pandemi corona tidak mewakili kondisi sebenarnya di lapangan. Ia juga tidak mengungkapkan lebih jelas alasan di balik penghapusan data Covid-19.

"Data kumulatif tidak mencerminkan bahwa sebagian besar (pasien) tidak lagi memiliki penyakit, (data itu) tidak menggambarkan situasi negara. Tindakan lain sedang dikerjakan untuk meningkatkan pemberitahuan kasus dan konfirmasi diagnostik," tulis Bolsonaro melalui akun Twitternya.

Keputusan ini menuai kritik dari banyak pihak, termasuk anggota kongres dan jurnalis. Penghapusan data corona dilakukan setelah Brasil melaporkan lebih dari 1.000 kematian harian dalam waktu empat hari bertutur-turut. (ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER