Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penuntut kasus pembunuhan
George Floyd dengan terdakwa
Derek Chauvin cs dipimpin langsung oleh Jaksa Agung Minnesota, Keith Ellison.
Ellison berjanji akan berusaha semaksimal mungkin agar tercapai keadilan dalam kasus ini.
George Floyd, pria kulit hitam itu tewas pada 25 Mei lalu karena kehabisan napas usai lehernya diinjak dengan lutut oleh Derek Chauvin yang ketika itu masih menjadi anggota polisi Minnesota. Chauvin menekan leher Floyd selama delapan menit 46 detik dalam proses penangkapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kerendahan hati dan keseriusan yang besar, saya menerima tanggung jawab kepemimpinan bagi kantor saya atas kasus penting yang melibatkan pembunuhan George Floyd," kata Ellison lewat akun Twitter pada (1/6) lalu.
Gebrakan Ellison dimulai dengan memperberat tuduhan terhadap Derek Chauvin menjadi pembunuhan tingkat dua. Awalnya dia hanya dijerat dengan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tanpa rencana tingkat dua.
Tiga anggota polisi lainnya yang berada di tempat kejadian dituduh membantu dan bersekongkol, didakwa dengan pembunuhan tingkat dua. Keith Ellison mengatakan bahwa tuduhan itu diperberat atas nama keadilan.
"Ini dilakukan atas nama keadilan bagi Floyd, keluarganya, komunitas kami dan negara kami," kata Keith Ellison saat mengumumkan dakwaan tersebut seperti dikutip dari
CNN, Kamis (4/6).
Insiden kematian Floyd memicu kemarahan di seluruh negeri. Tuntutan keadilan diserukan. Kematian Floyd memicu demonstrasi besar anti-rasisme di penjuru Amerika Serikat, bahkan dunia.
Dia mengatakan ketika George Floyd terbunuh secara tragis, narasi harus difokuskan pada keadilan serta perubahan yang sistematis.
Ellison merupakan Muslim keturunan Afrika-Amerika yang dikenal sebagai pengacara kondang di Minnesota. Nama Keith Ellison kian disorot karena ia menangani kasus kematian Floyd.
Persidangan akan menjadi tantangan bagi pria 56 tahun itu di mana ia dibenci oleh lingkungan sayap kanan sebab dianggap terlalu liberal tapi dihormati oleh pendukungnya sebagai orang yang dapat memberikan keadilan.
Sejak masa kuliah, Ellison selalu terlibat dalam permasalahan sosial. Pada 1984 ketika tengah menempuh pendidikan di Universitas Negeri Wayne, ia menulis sebuah artikel tentang penembakan yang dilakukan orang kulit putih, Bernhard Goetz dan melukai empat pria Afrika-Amerika di kereta bawah tanah New York di tahun yang sama.
Di masa itu, ia masuk Islam dan mulai mendatangi masjid.
Setelah mendaftar di Fakultas Hukum Universitas Minnesota, kepercayaan politiknya mulai terbentuk.
Didorong oleh jiwa aktivis, selepas dari universitas, Ellison mencalonkan diri untuk kursi Distrik Kongres ke-5 Minnesota di Dewan Perwakilan Rakyat dan menang pada 2006. Dia menjadi Muslim pertama yang memasuki kongres.
Sisi aktivisme telah membantu Ellison menambah popularitas, namun sisi itu pula yang digunakan oleh lawan untuk mencoreng reputasinya.
Pada 2016, selama upayanya menjadi ketua Komite Nasional Demokrat, artikel-artikel Ellison yang ditulis di universitas ketika ia menggunakan nama Keith E. Hakim, mulai mengemuka.
Salah satu artikelnya membela pemimpin Nation of Islam (NoI), Louis Farrakhan yang dituduh membuat pernyataan antisemitisme.
Ellison memang pernah menjadi bagian dari kelompok yang membantu mengorganisir aksi unjuk rasa NoI, tapi dia kemudian memisahkan diri dari organisasi itu.
Dia bahkan sempat membatalkan wawancara dengan New York Times setelah diberitahu bahwa itu akan mencakup pertanyaan tentang Farrakhan. Dia merasa tidak nyaman dengan pergaulan masa lalunya. Dilansir dari
TRT World, NoI menyebutnya munafik.
Januari lalu, Ellison dilantik sebagai jaksa agung Minnesota. Distrik Kongres ke-5 Minnesota terus mempertahankan tempatnya sebagai salah satu daerah pemilihan paling liberal di AS.
Namun kontroversi lain muncul dan menjadi amunisi bagi Partai Republik untuk menghadang upayanya menduduki kantor jaksa agung, yaitu ketika mantan pacar menuduhnya memperlakukan dengan buruk.
Para pengkritik seperti Doug Wardlow, yang dikalahkan Ellison dalam pertarungan menjadi jaksa Minnesota, menuduhnya sebagai pengacara 'kepentingan khusus sayap kiri'.
Namun Ellison langsung merespons. "Orang-orang memilih saya, mereka tahu bahwa saya memiliki politik dan itu akan mempengaruhinya. Tetapi itu berbeda dari saya yang melaksanakan tanggung jawab untuk membela negara."
(ans/dea)
[Gambas:Video CNN]