Roket Serang Basis Militer Irak yang Tampung Pasukan Amerika

CNN Indonesia
Minggu, 14 Jun 2020 14:26 WIB
A picture taken on January 13, 2020 during a press tour organised by the US-led coalition fighting the remnants of the Islamic State group, shows a view of the damage at Ain al-Asad military airbase housing US and other foreign troops in the western Iraqi province of Anbar. - Iran last week launched a wave of missiles at the sprawling Ain al-Asad airbase in western Iraq and a base in Arbil, capital of Iraq's autonomous Kurdish region, both hosting US and other foreign troops, in retaliation for the US killing top Iranian general Qasem Soleimani in a drone strike in Baghdad on January 3. (Photo by Ayman HENNA / AFP)
Ilustrasi. (Ayman HENNA / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah roket menghantam komplek pangkalan udara militer Irak di utara Baghdad pada Sabtu (13/6) malam. Pangkalan militer itu menampung pasukan koalisi pimpinan militer Amerika Serikat (AS).

Pernyataan militer Irak menuturkan serangan roket itu tidak menyebabkan kerusakan pada basis angkatan bersenjata yang dikenal sebagai Pangkalan Taji itu.

Seorang pejabat militer Irak mengonfirmasi proyektil itu jatuh di luar segmen pangkalan militer koalisi AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir AFP, hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.

Serangan roket ini merupakan yang ketiga kalinya menargetkan pasukan militer atau misi diplomatik AS di Irak.

Dua roket sempat menerjang halaman bandara Baghdad pada awal pekan ini. Sebuah roket juga jatuh di dekat kedutaan besar AS di Baghdad dua hari setelahnya.

Sejak Oktober lalu, sedikitnya 30 serangan roket telah menargetkan pasukan dan misi diplomatik AS di Irak.

Insiden ini turut merenggangkan relasi Washington dan Baghdad yang masih bernegosiasi tentang perdamaian di Afghanistan.

Kedua negara berharap dapat memajukan dialog strategis untuk menentukan masa depan relasi militer dan ekonomi mereka.

AS berjanji terus mengurangi jumlah pasukannya di Irak secara bertahap, sementara Baghdad berjanji melindung personel militer Negeri Paman Sam yang masih beroperasi di negara tersebut.

Ketegangan kedua negara memuncak pada Januari lalu ketika serangan pesawat nirawak (drone) AS menerjang sebuah bandara di Baghdad dan menewaskan seorang jenderal ternama Iran, Qasem Soleimani, dan seorang komandan militer Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.

Selama ini, AS menuding serangan rudal dan roket yang menargetkan tentara dan misi diplomatiknya dilakukan oleh kelompok bersenjata Irak pro-Iran.

Washington menyalahkan Irak karena tidak cukup melindungi misi AS di negaranya.

(rds/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER