Jakarta, CNN Indonesia --
China melaporkan 49 kasus baru
virus corona pada Senin (15/6), di mana 36 di antaranya terjadi di
Beijing. Penambahan kasus baru itu memicu kekhawatiran gelombang kedua infeksi Covid-19
Penularan lokal virus corona di China sebenarnya sudah dapat dikendalikan tetapi kemudian sejumlah kasus baru terdeteksi di ibu kota pada minggu lalu.
Seperti dikutip dari
AFP, selain di Beijing, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan ada tiga kasus yang dikonfirmasi di Provinsi Hebei, yang mengelilingi Beijing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus baru corona di Beijing berasal dari sejumlah pasar di ibu kota tersebut.
Beijing telah memulai pengujian massal di pasar Xinfadi, serta penduduk yang tinggal di sekitarnya. Tes corons juga dilakukan pada siapa saja yang mengunjunginya pasar dalam beberapa pekan terakhir.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Para pejabat juga berencana melakukan tes Covid-19 pada 46 ribu warga di daerah tersebut. Lebih dari 10 ribu orang telah diuji.
Sebelas permukiman di dekat pasar dikunci total atau
lockdown. Pemerintah sejumlah kota juga memperingatkan warganya tidak melakukan perjalanan ke Beijing.
Selain pengetesan massal, pihak berwenang turut meningkatkan pelacakan terhadap orang-orang yang pernah mengunjungi pasar.
Sementara itu 10 kasus lain yang dilaporkan hari Senin merupakan
imported case.
Hingga saat ini China memiliki 83.181 kasus virus corona dan 4.634 kematian.
Total ada 177 pasien Covid-19 di China, dua di antaranya dalam kondisi parah di mana angka itu merupakan yang tertinggi sejak awal Mei.
Ada juga 18 kasus baru corona tanpa gejala, tujuh di antaranya bersifat domestik. China diketahui memang tidak menghitung kasus tanpa gejala sebagai pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19.
(dea)
[Gambas:Video CNN]