Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan
Brasil, Abraham Weintraub, didenda 2.000 real karena tidak memakai
masker saat mengikuti sebuah demonstrasi yang digagas Presiden Jair Bolsonaro.
Weintraub merupakan menteri Bolsonaro yang paling kontroversial. Ia berulang kali mencemooh penggunaan masker di tempat publik di kala pandemi virus corona (Covid-19).
Weintraub terlihat berjabat tangan dan berpose foto dengan para demonstran tanpa masker. Tak sedikit pula demonstran yang berunjuk rasa tanpa mengenakan masker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip bukti slip denda yang tersebar, media lokal Brasil mengatakan denda itu dijatuhkan kepada Weintraub karena tak mengenakan masker.
Sementara itu, dilansir
AFP, Weintraub mengatakan belum diberitahu tentang denda tersebut.
"Mereka berusaha membungkam saya dengan cara apa pun," katanya.
Bolsonaro yang selama ini menganggap remeh virus corona juga turun berdemonstrasi tanpa mengenakan masker. Namun, sejauh ini belum ada keterangan apakah sang presiden juga ikut terkena sanksi denda.
Sikap remeh pemerintahan Bolsonaro terhadap pandemi corona terus terlihat meski tren peningkatan penularan Covid-19 di negara itu terus melonjak.
Kini, Brasil bahkan menjadi negara dengan angka kematian akibat corona tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Pemerintah Ibu Kota Brasilia telah melarang demonstrasi pada akhir pekan lalu dengan alasan menghindari penularan corona. Namun, sang presiden berkeras menggelar demonstrasi anti-kebijakan karantina dan isolasi yang dinilai merusak perekonomian dan menghancurkan negara.
Dalam demonstrasi Sabtu pekan lalu, polisi berupaya membubarkan protes yang digelar para pendukung garis keras Bolsonaro. Namun, para pedemo melawan dan mencoba menyerbu gedung Mahkamah Agung dan melemparkan kembang api ke arah bangunan tersebut.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Ketua Hakim Mahkamah Agung, Jose Antonio Dias Toffoli, menyebut kembang api dari para pedemo itu sebagai serangan.
(rds/ayp)
[Gambas:Video CNN]