China tidak mengungkapkan jumlah korban dari pihak tentara mereka akibat bentrok dengan pasukan India di perbatasan Himalaya.
Dalam insiden itu, sedikitnya 20 tentara India dilaporkan tewas. Pernyataan militer India menyebut bentrokan itu menelan korban dari kedua negara tapi mereka tidak menyebutkan jumlah korban tentara China.
Dalam laporan Rabu (17/6) media pemerintah Beijing tidak menyebut jumlah korban dari pihak Tiongkok.
AFP melaporkan Kementerian Pertahanan China pada Selasa malam mengkonfirmasi ada korban jiwa tanpa membeberkan jumlah, sementara media pemerintah cenderung tenang menanggapi pertempuran yang disebut-sebut paling keras dalam beberapa tahun terakhir itu.
Tabloid nasional China Global Times melaporkan jumlah kematian dari pihak tentara India, namun mengatakan China belum merilis informasi resmi tentang korban.
Lembaga penyiaran China, CCTV dan Harian Rakyat milik Partai Komunis kembali menerbitkan pernyataan resmi militer China di media sosial tanpa ada laporan tambahan.
Siaran berita malam CCTV, Xinwen Lianbo juga tidak menyisipkan berita tentang bentrokan perbatasan antar kedua negara.
Transkrip resmi kementerian luar negeri dari konferensi pers hari Selasa hanya menyuarakan komentar dari juru bicara tentang bentrokan tersebut.
The Global Times dalam tajuk rencananya mengatakan China tidak mengungkap jumlah korban tewas dari bentrokan itu 'untuk menghindari perbandingan dan mencegah meningkatnya sentimen konfrontatif'.
"China tidak ingin mengubah masalah perbatasan dengan India menjadi sebuah konfrontasi," kata editorial itu yang juga menyalahkan India atas 'kesombongan dan kecerobohannya'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi salah seorang pengguna Weibo memanas-manasi dengan menulis, "Jika kita tidak mengalahkan India sampai mati, provokasi semacam ini tidak akan pernah berakhir".
"(Saya) membaca berita dari media asing bahwa 5 Tentara Pembebasan Rakyat meninggal. Saya sangat marah, darah saya mengalir deras hingga ke kepala," tulis pengguna Weibo lainnya.
Ketegangan antara militer kedua negara memanas setelah India menyebut pasukan China melakukan pergerakan yang cukup signifikan di perbatasan dekat Himalaya. Wilayah itu selama ini masih menjadi sengketa antara kedua negara.
Beberapa pekan lalu, Menteri Pertahanan India Rajnath Sigh mengatakan "sebagian besar" pasukan China telah bergerak ke Garis Kontrol Aktual (LAC) antara India dan China di wilayah itu.
Di wilayah dekat Himalaya, India dan China berbagi wilayah perbatasan darat terpanjang di dunia. Pada 1962, kedua negara terlibat perang di perbatasan Himalaya karena saling mengklaim wilayah.
Pada 1993, setelah negosiasi panjang dan alot, Beijing serta New Delhi menandatangani kesepakatan tentang sengketa perbatasan itu.
Meski begitu, ketegangan terus terjadi antara kedua negara di area perbatasan. Beberapa konflik juga sempat pecah secara sporadis di sana.
Mei lalu, bentrokan militer China-India di perbatasan mengakibatkan cedera ringan bagi para pasukan kedua negara. Namun China dan India tidak secara terbuka mengakui ada insiden luar biasa yang terjadi di perbatasan mereka.
Bentrokan besar antara militer India-China terakhir kali memuncak pada 2017, ketika pasukan kedua negara berkumpul di sekitar dataran tinggi Doklam yang menjadi rebutan Beijing-New Delhi.
(ans/dea)