Sidang kedua kasus korupsi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu digelar pengadilan, Minggu (19/7). Sidang tersebut diwarnai aksi demonstrasi warga yang menuntut Netanyahu mundur.
Perdana menteri veteran sayap kanan itu tidak hadir dalam persidangan yang digelar di Yerusalem, dilansir dari AFP, Senin (20/7).
Namun begitu, Netanyahu membantah melakukan kesalahan, meski ia telah didakwa menerima hadiah atau suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengadilan Israel sendiri akan mulai mendengarkan bukti-bukti yang diajukan pada persidangan selanjutnya di bulan Januari tahun depan.
Lihat juga:PM Israel Mulai Diadili Dalam Kasus Korupsi |
Sidang perdana kasus ini digelar pada 24 Mei lalu. Sidang lanjutan diadakan hari Minggu ini, tanpa kehadiran Netanyahu.
Dalam transkrip sesi yang diperoleh AFP, Hakim Rivka Friedman-Feldman menetapkan jadwal untuk tahap-tahap persidangan berikutnya, termasuk ketentuan bahwa Netanyahu harus memasukkan pembelaan secara tertulis pada 18 Oktober mendatang.
"Kedua pihak harus mempersiapkan sidang kesaksian mulai dari bulan Januari 2021, (dengan sesi) tiga kali seminggu, pada hari Senin, Selasa dan Rabu," tulisnya, tanpa memberikan tanggal yang pasti.
Pada pembukaan persidangan pada bulan Mei, Netanyahu meminta proses sidang dilakukan dengan disiarkan langsung oleh televisi, tetapi pengadilan melarang peliputan.
Tim penuntut sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 300 saksi untuk mendukung tuntutan terhadap Netanyahu.
(afp/osc)