2 Orang di Singapura Diserang Ubur-ubur Kotak hingga Kejang

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 08:21 WIB
Dua orang dilaporkan terluka akibat diserang oleh ubur-ubur kotak di perairan Singapura.
Ubur-ubur kotak (Istockphoto/~UserGI15667539)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua orang dilaporkan terluka akibat diserang oleh ubur-ubur kotak di perairan Singapura.
 
Satu korban berusia empat tahun tersengat di pantai Palawan di Sentosa dan satu korban lainnya, warga Australia Jade Dyson tersengat saat berenang di East Coast Park pada Maret.
 
Beruntungnya, kedua korban selamat dari sengatan yang berpotensi fatal tersebut. Ubur-ubur kotak dianggap sebagai hewan laut paling berbisa.
 
"Rasa sakitnya sungguh luar biasa. Saya tidak dapat menggambarkannya," kata Dyson, wanita 28 tahun yang bekerja di Singapura selama lima tahun.
 
Dia mengaku segera mengangkat kepalanya dan keluar dari air ketika merasakan sakit di lengan dan kaki kirinya, lalu dia melihat tentakel menempel pada tubuhnya.
 
"Saya hampir tidak bisa berjalan dan sisi kiri tubuh saya kejang dan bergetar. Otot-otot saya terangkat, punggung bagian bawah saya terasa sakit sekali. Seluruh tubuh saya lumpuh," ujarnya.
 
Ketika pembengkakan mereda, Dyson melihat bekas bengkak akibat sengatan telah berubah menjadi warna ungu melintang di seluruh anggota tubuhnya.

Dia membenamkan diri dalam air panas selama beberapa jam untuk meringankan rasa sakit dan pergi ke Thomson Medical Center keesokan harinya.

Di sana, ia diberikan steroid dan antibiotik. Butuh sekitar tiga hingga empat pekan agar rasa sakitnya benar-benar hilang.
 
Dilansir dari The Strait Times, Selasa (21/7) kelompok Konservasi Marine Stewards mengutus penasihat publik pada 18 Juli untuk memperingatkan orang agar tidak berenang di Sentosa, Pulau Lazarus, dan Pulau St John selama dua pekan setelah kemunculan ubur-ubur.
 
Pihak Marine Stewards mengatakan hewan itu terlihat di East Coast Park pada Maret dan empat ubur-ubur lainnya terlihat pada bulan ini di One Degree 15 Marina di Pulau Sentosa, Pulau Tuas dan Pulau Lazarus. Kemunculan ubur-ubur terbaru terjadi pada Jumat lalu di pantai Palawan di Sentosa.
 
Direktur kelautan pesisir di Nasional Parks Board (NParks), Karenne Tun mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan kemunculan ubur-ubur kotak tersebut.
 
Menurut dia, ubur-ubur kotak sangat berbisa dan sengatannya sangat menyakitkan serta menyebabkan hipertensi parah, nyeri punggung bawah, mual, serangan jantung dan bahkan kematian.
 
Tun menambahkan para pemangku kepentingan dan lembaga terkait telah disiagakan. NParks juga bekerja sama dengan mitra akademis dari Universitas Nasional Singapura untuk mengumpulkan sampel air dari berbagai wilayah pantai untuk melakukan analisis DNA lingkungan yang akan membantu mendeteksi keberadaan spesies di daerah itu.
 
Direktur Tropical Futures Institute di Universitas James Cook Singapura mengatakan ubur-ubur kotak mencakup spesies berbisa dan tidak berbisa. Ubur-ubur berbisa dapat ditemukan di daerah tropis di Indo-Pasifik, Australia, Filipina, Jepang, dan Kepulauan Melayu.
 
"Perubahan iklim dan perubahan arus telah memindahkan ubur-ubur kotak dari persebaran alami mereka," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER