Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap putra Presiden Suriah Bashar al-Assad, Hafez al-Assad yang berusia 18 tahun.
Pejabat AS mengatakan sanksi dijatuhkan untuk mencegah Hafez menjadi penghubung bisnis keluarganya di luar negeri.
Hafez merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dia menjadi sorotan utama karena hasratnya yang tinggi terhadap Matematika.
Dia juga pernah ikut ambil bagian dalam kompetisi Matematika internasional di Rumania dan Brasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan Hafez tidak diizinkan melakukan perjalanan atau memiliki aset di AS.
"Sudah menjadi tren yang menonjol di kalangan aktor rezim Suriah untuk menggunakan anggota keluarga, entah itu saudara atau anak-anak mereka untuk melanjutkan bisnis di tempat di mana mereka dijatuhi sanksi," kata pejabat Kemlu AS yang menangani Suriah, Joel Rayburn, Rabu (29/7).
"Bagi kami, tujuan dari sanksi itu adalah untuk mencegah rezim Assad mengkonsolidasikan kontrol ekonomi semacam itu yang kemudian digunakan untuk melanggengkan perang dan mesin pembunuh terhadap rakyat Suriah," ujarnya.
Dilansir dari AFP, AS bersumpah tidak akan membiarkan rezim Suriah memperkaya diri sendiri.
Itu merupakan sanksi kedua di bawah Undang-Undang AS bernama Caesar Act yang mulai berlaku pada Juni.
UU itu bertujuan untuk memberikan sanksi kepada pemerintah Suriah termasuk Presiden al-Assad atas tuduhan kejahatan perang brutal selama sembilan tahun yang melibatkan penduduk sipil Suriah.
"Kami akan terus meminta Bashar al-Assad dan rezimnya bertanggung jawab atas kejahatan mereka, sambil menjaga ingatan korban (kekejaman) mereka tetap hidup. Sudah waktunya mengakhiri perang brutal," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya AS juga telah menjatuhkan sanksi kepada Bashar al-Assad dan istrinya, Asma.