Inggris Bakal Cetak Uang Logam Bergambar Mahatma Gandhi

CNN Indonesia
Senin, 03 Agu 2020 05:28 WIB
Pemerintah Inggris berencana mencetak uang logam bergambar Mahatma Gandhi untuk mengenang jasa sang tokoh.
Ilustrasi. Pemerintah Inggris berencana mencetak uang logam bergambar Mahatma Gandhi untuk mengenang jasa sang tokoh politik sekaligus pemimpin spiritual tersebut. (CHANDAN KHANNA / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Inggris berencana mencetak uang logam bergambar tokoh kemerdekaan India, Mahatma Gandhi, untuk mengenang jasa sang tokoh politik sekaligus pemimpin spiritual tersebut.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak meminta Komite Penasihat Pencetakan Uang Kerajaan (RMAC) untuk terus menunjukkan pengakuan pemerintah terhadap tokoh-tokoh kulit hitam, Asia atau kelompok minoritas lainnya. Salah satunya dengan cara mengenang para figur tersebut lewat pencetakan uang.

"RMAC tengah mempertimbangkan mencetak sebuah koin untuk mengenang Gandhi," kata Sunak seperti dikutip NDTV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RMAC merupakan komite independen Inggris yang terdiri dari sejumlah ahli yang merekomendasikan tema dan desain koin kepada pemerintah, terutama Menkeu Inggris.

Mahatma Gandhi, yang lahir pada 1869 silam, merupakan seorang pengacara pemerhati hak asasi manusia. Ia menjadi salah satu tokoh penting gerakan kemerdekaan India dengan menggagas aksi kemerdekaan melalui demonstrasi damai.

Hari ulang tahun Gandhi yang berlangsung setiap 2 Oktober kini diperingati sebagai Hari Anti-Kekerasan Internasional.

Tokoh yang kerap disebut 'Bapak Bangsa' itu wafat pada 30 Januari 1948, beberapa bulan setelah ia berhasil memimpin gerakan kemerdekaan yang membebaskan India dari penjajahan Inggris.

Penghormatan terhadap Gandhi ini dilakukan Inggris di tengah sorotan pengakuan terhadap kontribusi warga kulit hitam, Asia, dan kaum minoritas lainnya meningkat di negara Eropa Barat tersebut.

Pengakuan terhadap warga kulit hitam dan minoritas terus meningkat di Inggris terutama setelah gerakan solidaritas atas kematian warga keturunan Afrika-Amerika, George Floyd, pada Mei lalu.

Floyd, seorang warga Minneapolis, meninggal akibat kehabisan napas usai seorang polisi menekan lehernya dengan lutut saat mencoba menangkapnya. Kematian Floyd memicu solidaritas terhadap anti-rasisme yang tak hanya berlangsung di AS tapi juga banyak negara termasuk Inggris.

Sejak itu, beberapa institusi Inggris mulai meninjau ulang rekam jejak perilaku mereka terhadap warga minoritas.

Banyak organisasi telah mengambil inisiatif untuk melakukan investasi demi membantu komunitas kulit hitam, Asia, dan minoritas lainnya sebagai bentuk dukungan terhadap keberagaman ras.

(rds/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER