Hujan Deras Picu Banjir di Korsel, 13 Tewas dan 13 Hilang

Yonhap | CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2020 22:31 WIB
Hujan lebat yang turun selama beberapa hari terakhir memicu banjir di Korea Selatan. Sedikitnya 13 orang meninggal dan 13 lainnya dilaporkan hilang.
Korea Selatan diterjang banjir karena tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. (Foto: AP/Kim Jun-beom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hujan lebat yang turun selama beberapa hari terakhir memicu banjir di wilayah Korea Selatan tengah. Bencana ini menelan 13 korban jiwa dan 13 orang lainnya dikabarkan hilang.

Korban meninggal dilaporkan di Pyeongtaek dan Gapyeong, Provinsi Gyeonggi karena tertimpa tanah longsor.

Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korsel melaporkan hingga Selasa (4/8), lebih dari 1.000 orang dilaporkan mengungsi dan 5.751 hektare lahan pertanian terendam banjir. Jalan raya, jalur kereta api, dan jembatan di ibu kota Seoul juga turut terendam banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 25 ribu polisi dan petugas pemadam kebakaran turun tangan untuk membuka akses fasilitas publik yang sempat terputus.

Hingga saat ini ada enam rute kereta api, termasuk jalur Chungbuk, Taebaek, dan Yeongdong yang belum bisa beroperasi normal.

Dilansir dari kantor berita Yonhap, Presiden Moon Jae-in menggelar pertemuan darurat untuk mendesak pemerintah daerah mengambil langkah agar tidak ada tambahan korban jiwa. Moon juga meminta para pejabat mewaspadai potensi tanah longsor karena intensitas hujan yang masih tinggi.

Prakiraan cuaca menunjukkan hujan masih akan turun dengan intensitas tinggi hingga beberapa hari ke depan.

Hujan dengan intensitas 100 hingga 300 mm diperkirakan akan turun di beberapa bagian provinsi Seoul, Gyeonggi, dan Chungcheong Utara. Sementara di beberapa daerah curah hujan diperkirakan mencapai 500 mm.

"Karena hujan lebat, kerusakan telah dilaporkan di daerah tengah sehingga aliran sungai dan waduk meluap. Tanggul jebol hingga merendam underpass. Aktivitas warga di luar ruangan harus dibatasi karena khawatir kerusakan meluas dan intensitas hujan juga masih lebat," tulis badan cuaca tersebut.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER