Penasihat sekaligus menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, mendesak Arab Saudi mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Kushner mengatakan kepada wartawan dalam konferensi telepon bahwa langkah itu akan melemahkan musuh bersama mereka, yakni Iran, di kawasan itu dan pada akhirnya membantu Palestina.
"Ini akan sangat bagus untuk bisnis Saudi, itu akan sangat bagus untuk pertahanan Saudi, dan, sejujurnya, saya pikir itu juga akan membantu rakyat Palestina," kata Kushner, seperti dilansir AFP, Selasa (18/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kushner, Raja Saudi, Salman dan putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, telah berulang kali menyatakan keinginan mereka agar negara Palestina merdeka dengan memiliki peluang ekonomi.
"Jika Anda berpikir tentang orang-orang yang tidak ingin Arab Saudi dan Israel membuat perjanjian damai, lawan nomor satu untuk itu adalah Iran," tambah Kushner.
Arab Saudi yang merupakan negara ekonomi terbesar di negara Arab, bungkam atas pengumuman mengejutkan Trump pada Kamis pekan lalu, yang menyebutkan bahwa UEA dan Israel memutuskan menormalisasi hubungan. UEA dikenal sebagai sekutu dekat AS dan Arab Saudi.
Sebagai imbalannya, Israel setuju untuk menangguhkan aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan rencana itu tidak akan dibatalkan dalam jangka panjang.
Kesepakatan penting UEA-Israel hanyalah kesepakatan ketiga yang dicapai Israel dengan negara Arab dan meningkatkan prospek kesepakatan serupa dengan negara Teluk pro-negara Barat lainnya.
Trump mengatakan para pemimpin dari kedua negara akan menandatangani perjanjian di Gedung Putih dalam beberapa pekan mendatang.
Negara-negara Kerjasama Teluk (GCC) Bahrain dan Oman telah menyambut baik kesepakatan itu, sementara Arab Saudi, Kuwait, dan Qatar belum berkomentar.
Pekan lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan keputusan UEA untuk menormalisasi hubungan dengan Israel adalah "kesalahan besar" dan memperingatkan "agar tidak membuka jalan Israel ke wilayah tersebut".
(ans/ayp)