Rusia Salahkan AS atas Tabrakan Kendaraan Tempur di Suriah

CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2020 15:54 WIB
Rusia menyalahkan Amerika Serikat atas insiden tabrakan kendaraan lapis baja kedua negara di Suriah.
Ilustrasi kendaraan militer di Suriah. (BULENT KILIC / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia menyalahkan Amerika Serikat atas insiden tabrakan kendaraan lapis baja kedua negara di Suriah, Kamis (27/8).
 
Dilansir dari AFP, peristiwa itu terjadi ketika kendaraan militer dan helikopter Rusia mengepung konvoi kendaraan lapis baja AS dan menyebabkan pasukan AS terluka.
 
Kementerian Pertahanan Rusia merilis pernyataan yang menyebutkan sebelumnya mereka telah memperingatkan Koalisi anti-ISIS bahwa polisi militernya akan lewat.
 
"Terlepas dari ini, dengan melanggar perjanjian yang ada, pasukan AS berusaha memblokir patroli Rusia, ujarnya.

 
Kementerian menambahkan polisi militer Rusia mengambil "tindakan yang diperlukan" untuk mengakhiri insiden itu dan melanjutkan misi mereka.
 
Pihak Moskow mengatakan Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov telah memberikan "penjelasan lengkap" dalam panggilan telepon dengan Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley.
 
Sebelumnya, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC) mengatakan sebuah kendaraan taktis Rusia menabrak ATV tahan ranjau AS, "menyebabkan cedera pada awak kendaraan".
 
Tidak ada rincian yang diberikan oleh NSC atau Pentagon tentang berapa banyak awak yang terluka dan separah apa cedera yang diderita.
 


Video konfrontasi yang dibagikan di Twitter menunjukkan kendaraan militer dan helikopter Rusia mencoba mengusir kendaraan AS dan memaksa mereka keluar dari wilayah Dayrick.
 
Kendaraan itu tampak menabrak satu sama lain, dan di satu titik, salah satu helikopter terbang sangat rendah di atas pasukan Amerika.
 
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Ullyot mengatakan kendaraan AS ada di wilayah itu dalam rangka patroli keamanan, mereka merupakan pasukan dari koalisi anti-ISIS.
 
Dia menuturkan, tim patroli meninggalkan daerah itu untuk meredakan situasi.
 
"Tindakan tidak aman dan tidak profesional seperti ini merupakan pelanggaran protokol de-konflik yang disepakati oleh Amerika Serikat dan Rusia pada Desember 2019," ujar Ullyot.
 
"Koalisi dan Amerika Serikat tidak mencari eskalasi dengan kekuatan militer nasional mana pun, tapi pasukan AS selalu mempertahankan hak dan kewajiban yang melekat untuk mempertahankan diri dari tindakan permusuhan," ujarnya.
 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pasukan AS dan Rusia sering berinteraksi di Suriah, tapi konfrontasi disebut jarang terjadi. Rusia diketahui mengerahkan ribuan pasukan ke Suriah untuk mendukung kekuatan militernya.

Dalam konflik Suriah sendiri, Rusia bersama Iran membantu rezim pemerintah Bashar Al-Assad. Sedangkan Turki bersama AS serta sekutu dari Eropa dan Arab membantu beberapa faksi pemberontak berbeda.

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER