
Dirjen WTO Resmi Mundur, Langsung Jadi Bos PepsiCo

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Roberto Azevedo, hari ini resmi mengundurkan diri dari jabatannya dan didapuk menjadi petinggi di PepsiCo.
Dilansir dari AFP, Senin (31/8), Azevedo resmi mundur setelah tujuh tahun sebagai Direktur Jenderal WTO. Dia akan menduduki posisi baru sebagai wakil presiden eksekutif dan kepala urusan perusahaan PepsiCo, menurut pernyataan dari raksasa minuman dan makanan ringan Amerika Serikat itu.
Perusahaan itu mengatakan pihaknya telah menciptakan peran untuk Azevedo yang akan bekerja untuk "memperkuat upaya keterlibatan eksternal PepsiCo dengan (otoritas) nasional dan internasional, regulator, organisasi internasional, dan pemangku kepentingan non-pemerintah".
Kepala PepsiCo, Ramon Laguarta, mengatakan Azevedo akan membawa "keterampilan politik dan pengetahuan teknis yang berharga tentang lingkungan sosial, politik, dan peraturan yang kompleks" yang berdampak pada perusahaan.
"Senang bergabung dengan PepsiCo pada saat memperkuat hubungan antara bisnis, pemerintah, dan masyarakat adalah hal yang penting untuk menghasilkan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan inklusif," ujar Azevedo dalam sebuah pernyataan.
Pada Mei lalu, Azevedo membuat pengumuman mengejutkan yang menyebutkan bahwa ia akan mengakhiri masa jabatan keduanya di WTO 12 bulan lebih awal, karena "alasan pribadi". Dia pergi saat organisasi itu berada dalam berbagai krisis.
Salah satu dari delapan kandidat yang saat ini sedang dalam pencalonan untuk menggantikannya akan mengambil kendali di tengah kemerosotan ekonomi global yang menghancurkan, yang dipicu oleh pandemi Covid-19.
Sementara itu, negosiasi perdagangan tampak macet tanpa harapan, dan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China terus meningkat.
Pada saat yang sama, cabang banding dari Badan Penyelesaian Sengketa WTO, yang terkadang disebut sebagai mahkamah agung perdagangan dunia, berhenti berfungsi pada Desember setelah bertahun-tahun ditentang tanpa henti oleh AS.
AS menuduh pengadilan telah melakukan pelanggaran besar dan telah memblokir penunjukan hakim baru, meninggalkannya tanpa kuorum yang diperlukan untuk menyidangkan kasus.
(ans/ayp)[Gambas:Video CNN]