Partai yang berkuasa di Jepang, Partai Demokrat Liberal (LDP), akan menggelar pemilihan pada 14 September mendatang untuk mencari pengganti Perdana Menteri sekaligus Ketua Umum, Shinzo Abe, yang mengundurkan diri karena sakit, seperti yang dilaporkan media lokal, Selasa (1/9).
Dilansir AFP, pengumuman resmi dari LDP diharapkan akan muncul pada Selasa atau Rabu malam. Namun, keputusan pemungutan suara secara terbatas telah disetujui.
Para kandidat akan diminta untuk mendaftarkan pencalonan mereka pada 8 September, dan setelahnya boleh melakukan kampanye.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan tersebut, pemilihan di internal LDP adalah untuk menentukan pemimpin partai. Sedangkan pemilihan untuk menentukan siapa yang akan mengisi posisi perdana menteri akan dilakukan oleh parlemen untuk memilih perdana pada 16 September mendatang.
Kandidat dari kelompok oposisi juga diharapkan mencalonkan diri untuk posisi perdana menteri, tetapi sebagian besar pemungutan suara dipandang sebagai formalitas yang akan mendukung pemimpin baru dari partai yang berkuasa.
Pemilihan itu biasanya akan dilakukan oleh anggota parlemen partai yang berkuasa dan anggota LDP secara nasional. Namun, LDP telah memilih format terbatas, dengan hanya mengumpulkan suara anggota parlemen dan tiga perwakilan dari masing-masing 47 prefektur di negara itu.
Keputusan itu menuai beberapa kritik, tapi pejabat partai mengatakan akan memakan waktu terlalu lama untuk mengatur pemungutan suara yang lebih luas.
"Perdana menteri sakit, penyakitnya kambuh lagi. Dia bekerja keras dalam kondisi yang sangat sulit," ujar Ketua Dewan Umum LDP, Shunichi Suzuki kepada wartawan, Selasa (1/9).
"Kalau kita menggelar pemilu berskala penuh, itu akan memakan waktu (selama) dua bulan. Dengan kesehatan perdana menteri, dua bulan itu sangat lama. Kita tidak bisa (menunggu) selama itu," tambahnya.
Beberapa kandidat telah muncul untuk pemilihan tersebut, di mana kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dianggap sebagai calon kuat pengganti Abe.
Suga yang berusia 71 tahun menduduki jabatan itu selama bertahun-tahun. Dia bertugas mengkoordinasikan kebijakan di antara kementerian dan lembaga, dan juga menjadi juru bicara utama pemerintah.
Suga dianggap sebagai seorang politikus pragmatis tanpa posisi ideologis yang kuat. Dia adalah penasihat dekat Abe yang mendorong perdana menteri untuk kembali mencalonkan diri setelah masa jabatan pertama berakhir pada 2007.
Kandidat lain yang diharapkan maju termasuk mantan menteri pertahanan Shigeru Ishiba yang memiliki suara yang baik dari masyarakat umum, tetapi kurang populer di kalangan anggota partai.
Sebagai seorang pakar militer, Ishiba pernah meninggalkan LDP. Dia menghabiskan waktu sebagai seorang independen dan bergabung dengan partai lain dalam waktu singkat.
Kepala Kebijakan LDP yang juga mantan menteri luar negeri, Fumio Kishida, diperkirakan juga akan mencalonkan diri.
Kishida sering digambarkan sebagai penerus yang diunggulkan Abe, tapi dia kurang populer dan hal itu kemungkinan akan menimbulkan hambatan saat dia menantang kandidat lain seperti Suga.
Abe memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri pada 28 Agustus lalu. Abe menjelaskan bahwa dia mengidap penyakit kolitis ulserativa atau radang usus kronis yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Kondisi ini telah mengganggunya selama bertahun-tahun.
Abe adalah perdana menteri terlama di Jepang. Namun, popularitasnya menurun dalam beberapa bulan terakhir, di mana publik tidak terkesan dengan penanganannya terhadap wabah virus corona.
(ans/ayp)