
Jacob Blake, pria kulit hitam yang ditembak oleh petugas polisi kulit putih di Kenosha, Wisconsin, mengaku merasakan sakit ketika bernapas.
Dilansir dari AFP, sebuah video yang direkam di rumah sakit menampilkan Blake mengatakan kepada para pendukungnya bahwa "ada lebih banyak kehidupan untuk dijalani".
Pada 23 Agustus lalu, pria berusia 29 tahun itu ditembak sebanyak tujuh kali oleh polisi saat ia mencoba masuk ke dalam mobilnya. Saat kejadian, tiga anak Blake berada dalam mobil.
Peristiwa itu terjadi tiga bulan setelah kematian George Floyd. Penembakan Blake pun telah memicu babak baru demonstrasi di beberapa kota di Amerika Serikat. Aksi protes di Kenosha sempat berjalan damai, tapi kemudian berujung kekerasan selama beberapa malam.