Berbagai peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Selasa (8/9) kemarin. Mulai dari peringatan WHO supaya dunia bersiap menghadapi pandemi lain hingga larangan perjalanan AS-Australia ke Indonesia. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan dunia harus menyiapkan diri jika terjadi pandemi lain meski virus corona belum lenyap. Hal itu dia sampaikan dalam media taklimat Covid-19, Senin (7/9).
"Ini bukan pandemi terakhir. Sejarah mengajarkan kepada kita bahwa wabah dan pandemi merupakan fakta kehidupan. Tapi saat pandemi berikutnya datang, dunia harus siap. Lebih siap daripada kali ini," ujar Tedros.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah membuat kemajuan besar di bidang kedokteran. Tapi kata dia terlalu banyak pihak yang mengabaikan sistem kesehatan masyarakat yang mendasar, padahal itu merupakan fondasi untuk menghadapi wabah penyakit menular.
"Oleh karena itu, setiap negara harus berkomitmen untuk membangun kembali (negaranya) dengan lebih baik, mereka harus berinvestasi dalam hal kesehatan masyarakat, sebagai investasi untuk masa depan yang lebih sehat dan lebih aman," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa negaranya telah lulus melawan virus corona. Dia mengungkapkan hal ini dalam sebuah upacara penghargaan untuk para tenaga medis China yang diadakan dengan meriah pada Selasa (8/9).
"Kami telah melewati ujian yang luar biasa dan bersejarah," ujarnya, memuji negara itu atas perjuangan heroik melawan corona dikutip dari AFP.
Dalam upacara itu Xi memberikan medali emas kepada empat pahlawan dari bidang medis China di depan ratusan delegasi.
Orang pertama yang diberikan penghargaan adalah Zhong Nanshan (83). Zhong pun saat ini tengah dimunculkan sebagai wajah perjuangan Tiongkok melawan penularan Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang berisiko tinggi untuk dikunjungi karena kasus risiko penularan virus corona. Selain AS, sejumlah negara seperti Australia dan Austria juga mengeluarkan larangan serupa.
Hingga Selasa (8/9) di Indonesia memiliki 200.035 kasus Covid-19. Dari angka akumulatif tersebut sebanyak 142.958 dinyatakan sembuh dan 8.230 meninggal dunia.
CDC merekomendasikan warga AS untuk menghindari perjalanan ke Indonesia karena berisiko tinggi tertular virus corona.
"CDC merekomendasikan wisatawan untuk menunda semua perjalanan, termasuk untuk urusan penting ke Indonesia," tulis CDC dalam situs resminya.
Tak hanya itu, CDC juga menyarankan calon wisatawan yang memiliki penyakit bawaan untuk menunda semua bentuk perjalanan ke Indonesia. Larangan ini dikeluarkan karena ketersediaan layanan medis di Indonesia yang kian terbatas seiring dengan tingginya penambahan kasus baru Covid-19.
Selain AS, larangan untuk mengunjungi Indonesia juga dikeluarkan oleh pemerintah Australia. Pemerintah Negeri Kanguru melarang perjalanan ke Indonesia, termasuk ke Bali di tengah pandemi Covid-19.
"Kami menyarankan jangan mengunjungi Indonesia, termasuk Bali," tulis situs pariwisata Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Pemerintah Austria turut memasukkan Indonesia sebagai negara yang berbahaya untuk dikunjungi di tengah pandemi Covid-19. Austria meminta warganya untuk tidak melakukan kunjungan ke Indonesia demi mencegah penularan virus corona.
Mengutip situs Travel Advisory, seperti halnya AS dan Australia, Austria juga memasukkan Indonesia ke dalam level berbahaya untuk dikunjungi.
"Tingkat keamanan level enam (larangan bepergian) berlaku untuk seluruh Indonesia. Anda diperingatkan tidak melakukan semua perjalanan ke Indonesia karena penyebaran virus corona," tulis Kementerian Federal untuk Urusan Eropa dan Internasional dalam situsnya.
(ayp/ayp)