Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyatakan berharap bahwa Indonesia bisa mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19) dengan harga lebih murah, usai menjalin kerjasama multilateral dengan COVAX Facility yang juga bermitra dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF).
Menurut Retno, melalui perjanjian itu Indonesia akan memperoleh vaksin sekaligus bantuan keringanan finansial melalui mekanisme atau official development assistant.
"Yang pasti dengan adanya bantuan finansial maka diharapkan harga vaksin akan lebih murah dibanding mekanisme yang lain," ucap Retno saat memberikan sambutan yang disiarkan langsung melalui kanal Kementerian Kesehatan di YouTube, Rabu (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal pandemi, Retno menyatakan Indonesia aktif menyuarakan pentingnya akses vaksin yang setara, aman dan dengan harga yang terjangkau melalui jalur internasional dan multilateral.
Selain itu menurut Retno, persiapan infrastruktur merupakan hal penting saat vaksin corona tersedia di kemudian hari.
Ia memperkirakan vaksin yang diupayakan Indonesia melalui aliansi GAVI dan yayasan CEPI akan tersedia pada 2021.
"Saat vaksin sudah ada nanti, maka semua infrastruktur yang diperlukan sudah siap, sehingga tidak ada penundaan dalam hal distribusinya," kata Retno.
Perwakilan UNICEF untuk Indonesia, Debora Comini, menyatakan melalui nota kesepahaman tersebut, Indonesia akan memproduksi vaksin yang nantinya sudah ditetapkan, untuk kemudian disebarkan ke seluruh dunia melalui UNICEF.
Comini kemudian menegaskan pengadaan vaksin corona harus melibatkan semua pihak dan kerjasama internasional.
"Pengadaan vaksin harus dengan solidaritas dan kerjasama internasional. Satu negara tidak bisa bekerja sendiri," ujar Comini.
Indonesia dan UNICEF memperkuat kerja sama pengadaan vaksin Covid-19 melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Provision of Procurement Services.
(ndn/ayp)