Kepulauan Solomon Catat Kasus Pertama Covid-19

Kepulauan Solomon mengumumkan satu kasus virus corona (covid-19) pertama dan menyatakan bahwa mereka telah kalah dalam pertempuran untuk tetap bebas dari pandemi tersebut.


Melansir AFP, Minggu (4/10), Solomon hanya menyisakan sembilan wilayah kecil dan terpencil yang belum melaporkan satu kasus pun.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare mengatakan kasus pertama covid-19 berasal dari seorang siswa yang baru tiba dari Filipina dalam penerbangan repatriaisi yang membawa 96 penumpang.


"Sangat menyakitkan bagi saya untuk mengatakan bahwa kami telah kehilangan status (sebagai negara) bebas covid-19, meskipun upaya kolektif telah kami lakukan untuk mencegah pandemi memasuki negara kami," kata Sogavare, Sabtu (3/10).


Ia mendesak warga untuk tetap tenang. Ia juga menuturkan bahwa telah melakukan pelacakan kontak dan tindakan lain untuk mencegah penyebaran virus corona tanpa melakukan lockdown (menutup wilayah).


Dia menambahkan siswa yang dinyatakan positif covid-19 sebelumnya sudah dites sebanyak tiga kali di Filipina sebelum naik ke pesawat, tapi dia dinyatakan positif saat tiba di ibu kota Honiara dan saat ini sedang menjalani isolasi.

Sementara, 18 siswa lainnya yang dinyatakan positif tetap dikarantina di Manila.

Sejak perbatasan Solomon ditutup pada Maret, lebih dari 400 siswa terjebak di Filipina yang juga dilanda pandemi.

Di bawah tekanan para orangtua siswa, pejabat Solomon mengatur tiga penerbangan repatriasi di mana penerbangan pertama tiba pada Selasa lalu.


Meskipun Solomon telah mengonfirmasi kasus pertama, tapi Sogavare mengatakan pemerintah akan terus berupaya membawa pulang siswa yang masih tersisa.

Hanya negara pulau kecil dan terpencil serta wilayah Kiribati, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, Samoa, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu yang diyakini masih bebas dari virus corona.