Mantan ibu negara Michelle Obama membuat sebuah video penutup dalam rangkaian kampanye dukungan bagi Joe Biden dalam Pemilu Amerika Serikat. Dalam video itu Michelle menyebut Presiden Donald Trump sebagai sosok rasis dan pemicu ketakutan bagi warga kulit hitam.
"Saat ini, presiden dan sekutunya sedang mencoba memanfaatkan rasa takut itu dan mengalihkan perhatian dari kegagalannya yang mencengangkan dengan menyalahkan banyak oraing selain mereka," kata Michelle dalam video kampanye tersebut.
"Mereka [Trump] memicu ketakutan bagi warga Amerika keturunan kulit hitam, berbohong tentang bagaimana minoritas akan menghancurkan, memicu kekerasan dan intimidasi. Jadi apa yang Presiden lakukan, sekali lagi, jelas-jelas salah secara moral dan ya, itu rasis," pungkasnya seperti mengutip CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istri Barack Obama ini mengatakan jika Amerika di era Trump menghadapi masa sulit dan 'membingungkan'.
Ia juga memperingatkan bahwa Presiden sebagai sosok yang pandai menggunakan perpecahan, ketakutan, dan menyebarkan kebohongan sebagai alat untuk memuluskan langkah menang dalam pemilihan presiden.
"Rasisme, ketakutan, perpecahan, ini adalah senjata ampuh. Dan mereka dapat menghancurkan bangsa ini jika kita tidak menangani mereka secara langsung," kata Michelle lagi.
Seseorang yang dekat dengan mengatakan, video yang dirilis jelang pemungutan suara telah direkam oleh Michelle beberapa pekan lalu.
Mengakui jika ia tidak pernah menjadi politik sebagai urusannya, Michelle sebelumnya juga sempat berpidato di Konvensi Nasional Demokrat. Saat itu ia memperingatkan warga AS untuk melakukan perubahan dengan memilih Biden dalam pemilu 3 November nanti.
Dukungan terhadap Biden secara terbuka sempat disampaikan oleh mantan presiden Barack Obama. Selain Obama, dukungan terhadap Biden juga terus mengalir usai debat perdana dan Covid-19 yang dialami Trump.
Lihat juga:Biden Cemooh Trump Usai Menantang Covid-19 |
Menurut polling CNN paling baru yang dilakukan oleh SSRS antara calon pemilih, 57% mengatakan mereka mendukung Biden dan 41% lainnya mendukung Trump.
Menilik jejak pendapat dapat dikatakan bahwa kemungkinan pemilih secara luas lebih memilih Biden daripada Trump pada sejumlah masalah yang dianggap sangat penting.
Mulai dari persoalan virus corona (59% lebih memilih Biden, 38% Trump), perawatan kesehatan (59% hingga 39%), ketidaksetaraan rasial di Amerika (62% hingga 36%), nominasi ke Mahkamah Agung (57% hingga 41%) hingga kejahatan dan keamanan (55% hingga 43%).
Biden juga unggul soal siapa yang akan menangani ekonomi lebih baik, dengan 50% mengatakan Biden dan hanya 48% untuk Trump.
Peringkat kesukaan pada Biden juga meningkat, dengan 52% orang Amerika sekarang mengatakan memiliki kesan positif terhadap mantan wakil presiden itu, dibandingkan dengan 39% yang memiliki pandangan positif tentang Trump.
(evn)