Sengketa Perbatasan, Militer India dan China Berunding Lagi

CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2020 21:15 WIB
Komandan senior militer India dan China kembali memulai perundingan baru untuk mengakhiri ketegangan selama bertahun-tahun di sepanjang perbatasan.
Ilustrasi tentara India dan China di wilayah perbatasan di pegunungan Himalaya. Komandan senior militer India dan China kembali memulai perundingan baru untuk mengakhiri ketegangan selama bertahun-tahun di sepanjang perbatasan. (DIPTENDU DUTTA / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komandan senior militer India dan China kembali memulai perundingan baru pada Senin (12/10), yang bertujuan untuk mengakhiri ketegangan selama bertahun-tahun di sepanjang perbatasan yang disengketakan di wilayah Ladakh.

Dilansir Associated Press, pembicaraan itu diadakan di sisi perbatasan India di daerah Chushul. Negosiasi itu berlangsung saat puluhan ribu tentara dari kedua negara tersebut bersiap menghadapi musim dingin ekstrem di wilayah gurun, di mana suhu dapat turun hingga minus 50 derajat Celcius.

India dan China telah mengadakan beberapa kali putaran pembicaraan terkait sengketa perbatasan yang dilakukan oleh pejabat militer baik secara diplomatik maupun politik, termasuk perundingan antara para menteri luar negeri dan para menteri pertahanan di Moskow, Rusia, pada bulan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum berhasil mengikat kesepakatan, pembicaraan tersebut nampaknya berdampak menurunnya pertikaian di sepanjang perbatasan, karena tidak ada bentrokan baru yang dilaporkan selama sebulan terakhir.

Kebuntuan perundingan tersebut dimulai pada Mei dan Juni lalu, yang meningkat menjadi kekerasan paling mematikan antara kedua belah pihak dalam beberapa dasawarsa.

Setidaknya 20 tentara India dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan tersebut. Sementara China diyakini juga mengalami korban jiwa tapi pihaknya tidak memberikan rincian apa pun.

Setelah bentrokan itu, sebagian pasukan dari kedua negara mengawasi ketat Lembah Galwan di Ladakh, dan setidaknya di dua tempat lainnya. Namun, krisis terus berlanjut di setidaknya tiga wilayah lain, termasuk di Danau Pangong.

Bulan lalu, dua negara dengan populasi terpadat di dunia itu saling menuduh mengirim tentara ke wilayah satu sama lain di wilayah Pangong. Kemudian untuk pertama kalinya dalam 45 tahun, keduanya melepaskan tembakan, yang dikhawatirkan bisa memicu konflik militer berskala penuh.

Infografis Jejak Sengketa Perbatasan India-China

Perbatasan yang diperebutkan dengan sengit oleh India dan China dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual. Garis itu memisahkan wilayah yang dikuasai China dan India dari Ladakh di barat ke negara bagian Arunachal Pradesh di timur, yang diklaim China secara keseluruhan.

Hubungan antara kedua negara sering kali tegang, sebagian dikarenakan wilayah perbatasan mereka yang tidak memiliki garis batas secara fisik. India dan China terlibat perang di perbatasan pada 1962 yang menyebar ke Ladakh dan berakhir dengan gencatan senjata.

Sejak itu, pasukan dikerahkan untuk menjaga perbatasan tersebut dan sesekali terjadi keributan. Kedua negara sepakat untuk tidak saling serang dengan senjata api.

Secara sepihak, India mendeklarasikan Ladakh sebagai wilayah federal dan memisahkannya dari Kashmir pada Agustus 2019 untuk mengakhiri status semi-otonom.

India juga berjanji untuk merebut kembali dataran tinggi Aksai Chin yang dikuasai China, yang menurut New Delhi adalah bagian dari Ladakh.

China adalah salah satu negara pertama yang mengutuk keras langkah tersebut dan mengangkatnya di forum internasional, termasuk di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

(ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER