Seorang pria bernama Keith Raniere dijatuhi hukuman 120 tahun penjara karena menjalankan organisasi sekte seks, NXIVM.
Pria 60 tahun itu dinyatakan bersalah karena memaksa wanita untuk berhubungan seks dengannya dalam persidangan yang digelar di New York, Amerika Serikat pada Selasa (27/10) waktu setempat.
Raniere dihukum pada Juni 2019 atas tujuh dakwaan. Mulai dari pemerasan, perdagangan seks, pemerasan, konspirasi kriminal, dan eksploitasi seksual seorang gadis berusia 15 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 15 orang, 13 di antaranya wanita bersaksi di pengadilan Brooklyn, sementara lebih dari 90 korban menulis surat kepada Hakim Nicholas Garaufis.
NXIVM adalah sebuah kelompok yang berkedok bimbingan hidup. Pengikut yang ingin mendaftar wajib merogoh kocek sebesar $5.000.
Setelah terdaftar akan ada kursus. Beberapa hari kemudian mereka yang telah mendaftar akan dieksploitasi secara finansial dan seksual hingga dipaksa untuk mengikuti diet ketat.
Raniere mendirikan organisasi tersebut dalam kelompok yang disebut DOS, sebuah struktur piramida di mana para wanita adalah "budak" dan "Tuan Besar". Raniere duduk di puncak.
Para "budak" dibuat untuk berhubungan seks dengan Raniere, menyerahkan informasi pribadi dan foto-foto.
Kasus ini telah menjadi subjek dari dua adaptasi layar, yakni seri doku "The Vow" yang baru-baru ini dirilis HBO dan "Escaping the Nxivm Cult".
Di persidangan Raniere mengaku sangat menyesal atas rasa sakit dan kemarahan yang diungkapkan para korban tetapi tetap kukuh bahwa dia tidak bersalah.
"Saya tidak menyesal atas tuduhan itu. Itu tidak benar," ujarnya dikutip dari AFP.
Selain Raniere, ada lima orang lain yang turut menjalani sidang. Berbeda sikap dengan Raniere, kelimanya mengaku bersalah atas tiap dakwaan yang dijatuhkan.
Salah satu pesohor yang ada dalam sekte itu yakni aktris Amerika kelahiran Jerman Allison Mack yang dikenal lewat serial TV "Smallville". Ia mengakui dua tuduhan pemerasan pada April 2019.
Jaksa penuntut New York, Richard Donoghue mengungkapkan bahwa Raniere yang menggambarkan dirinya sebagai seorang cerdas dan jenius, sebenarnya hanyalah manipulator ulung, penipu dan bos kejahatan dari sebuah organisasi yang mirip sekte.
Jaksa penuntut telah meminta Raniere dihukum seumur hidup karena dia tidak mau mengakui kesalahan. Sementara tim pembela Raniere sendiri menganggap hukuman penjara 15 tahun lebih tepat untuk kliennya.
(ndn/dea)