Berbagai peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Minggu (1/11). Mulai dari penembakan terhadap seorang pendeta sampai pembelaan diri Presiden Prancis, Emmanuel Macron, soal kebebasan berpendapat. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.
Seorang pendeta Kristen Ortodoks Yunani mengalami luka-luka setelah ditembak penyerang misterius di kota Lyon, Prancis.
Nikolaos Kakavelaki (52), diserang saat ia tengah menutup gerejanya pada Sabtu (31/10). Kini ia dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata sumber polisi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pastor itu ditembak dua kali di dada dari jarak dekat, menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan.
Para saksi mendengar suara tembakan itu kemudian "melihat seseorang melarikan diri dan menemukan seorang pria dengan luka tembak di pintu belakang gereja," kata kantor kejaksaan Lyon dalam sebuah pernyataan.
Penyerang melarikan diri dari tempat kejadian. Tetapi jaksa penuntut umum Lyon Nicolas Jacquet mengumumkan bahwa seorang tersangka telah ditangkap.
Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali angkat suara terkait kecaman dunia atas komentar yang ia lontarkan atas serangan terhadap seorang warga Prancis terkait penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad yang dinilai melukai umat Islam.
Ia mengatakan ia dapat memahami jika umat Islam dikejutkan oleh kartun tersebut yang dimuat ulang oleh mingguan Charlie Hebdo.
"Saya bisa mengerti bahwa orang bisa dikejutkan oleh karikatur itu, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa kekerasan bisa dibenarkan," katanya, Sabtu (31/10).
"Saya menganggap itu tugas kami untuk melindungi kebebasan kami dan hak-hak kami," tambahnya.
Beberapa hari lalu, aksi penyerangan warga kembali terjadi di Prancis. Menurut seorang Warga Negara Indonesia yang tinggal di Paris, Angel Hutagalung, situasi di Paris dan Nice saat ini berada dalam status high alert (kewaspadaan tinggi) atau under attack (berada di bawah serangan) sebagai respons terhadap dua kasus, yakni serangan virus corona dan serangan teror.
"Kondisi saat ini di Paris dan juga Nice bisa dikatakan France dalam status high alert or under attack. Negara ini sedang mengalami dua kasus: Lockdown per hari Jumat ini sampai pertengahan Desember karena kasus Covid yang makin tidak terkendali, dan juga teror attack," kata Angel kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.
Angel menginformasikan bahwa tempat-tempat ibadah setempat dijaga ketat oleh para petugas keamanan.
"Per hari ini, tempat-tempat religius dijaga ketat juga," ujar Angel.
"Situasi ini (peningkatan keamanan) aku lihatnya di Paris, memang banyak sekali polisi-polisi. Nah, kejadian yang kemarin pagi adalah di kota Nice, sekitar 9 jam driving dari Paris. Aku gak bisa menjawab detail hal ini, jadi sepertinya baru kemarin pemerintah sini betul-betul mengatakan under attack negara ini," terang perempuan yang telah bermukim di Paris selama 2,5 tahun itu.
Hal senada juga diutarakan oleh WNI di Paris lainnya, Astari Suhana. Dia menuturkan situasi di Nice saat ini masih terus diawasi oleh aparat keamanan. Pemerintah setempat juga meminta agar semua tempat ibadah dilindungi oleh polisi.
"Situasi saat ini di Nice masih terus diawasi oleh aparat keamanan dan pemerintah meminta agar semua tempat beribadah apa pun agamanya minta dilindungi oleh Polisi. Tingkat kewaspadaan di Prancis di naikkan oleh Perdana Menteri," kata Astari kepada CNNIndonesia.com.