Pulang Kampung, Joe Biden Tulis Asa Optimis di Dinding Rumah

Calon presiden AS dari Demokrat, Joe Biden menuliskan rasa percaya dirinya bisa memenangkan Pemilu AS 2020 dalam sebuah guratan di dinding rumah masa kecilnya di Pennsylvania, Selasa (3/11).

Dalam sebuah foto yang dipublikasikan oleh CNN, Joe Biden menulis tangan dinding ruang tamu yang pernah ia tempati beberapa dekade silam.

"Dari rumah ini ke Gedung Putih dengan rahmat Tuhan. Joe Biden, 3-11-2020," tulis Biden.

Biden tiba di Scranton, Pennsylvania, pada Selasa (3/11) dan kedatangannya disambut oleh pendukungnya yang memadati bandara kecil di kota tersebut.

"Selamat datang di rumah," kata Biden kala keluar dari pesawat bersama cucu-cucunya, Finnegan dan Natalie.

"Ini adalah satu-satunya cucu saya yang belum pernah ke Scranton. Jadi kita pulang kampung!," katanya di depan para pendukungnya.

Joe Biden bersama cucu-cucunya di rumah masa kecilnya di Pennsylvania. (AFP/ANGELA WEISS)

Rasa optimis yang serupa juga diungkapkan oleh saingan Biden, Donald Trump yang sekaligus petahana. Dalam sebuah wawancara, Trump masih yakin bisa memenangkan kembali Pemilu AS seperti pada empat tahun lalu.

"Sebuah kesempatan yang sangat kuat untuk menang," kata Trump kala diwawancara Fox & Friends dan disebut CNN tampak tak terlalu bergairah.

"Pekerjaan internal Amerika Serikat itu amat sulit," kata Trump. "Kecuali kau ingin duduk di sana dan tak melakukan apa pun, atau kecuali kau ingin melakukan semua yang mereka inginkan, dan kami tak ingin itu,"

CNN melaporkan Trump menyerukan program yang sama bila ia kembali terpilih sebagai presiden AS untuk kali kedua. Ia memandang program tersebut sebagai jimat keberuntungan.

Namun kali ini, Trump justru menggunakan panggilan wawancara tersebut sebagai kesempatan menjelaskan perubahan cakupan peliputan dari jaringan media itu.

"Seseorang berkata, apa perbedaan terbesar antara saat ini dengan empat tahun lalu? Dan saya bilang, Fox. Ini amat berbeda," kata Trump.

Bukan hanya itu, Trump juga mengeluhkan pemberitaan media lain yang lebih sering menjelekkannya, menggunakan teori konspirasi, dan terlalu banyak menyoroti lawannya.