Kubu Donald Trump mengatakan akan segera meminta penghitungan ulang di negara bagian Wisconsin karena merasa ada laporan pelanggaran dalam penyelenggaraan Pilpres AS 2020 di sana.
"Ada laporan pelanggaran di beberapa daerah di negara bagian Wisconsin yang menimbulkan keraguan serius tentang keabsahan hasil," kata manajer kampanye Donald Trump, Bill Stepien.
"Presiden berada di ambang batas untuk meminta penghitungan ulang dan kami akan segera melakukannya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, CNN melaporkan hukum di Wisconsin menyebut peserta pemilu tidak bisa meminta ulang atau mengajukan petisi hingga Komisi Pemilu Wisconsin menyelesaikan pelaporan dari pelaksana pemilu di tingkat daerah.
AFP menyebut Wisconsin adalah salah satu dari sedikit negara bagian dengan perolehan Pilpres AS 2020 nyaris berada pada perolehan yang seimbang.
Menurut data proyeksi The New York Times, Trump mendapatkan perolehan di bawah Biden di Wisconsin. Trump diproyeksi mendapatkan 48,8 persen, sedangkan Joe Biden unggul tipis dengan 49,4 persen.
Tercatat partisipasi di negara bagian tersebut mencapai 94 persen dengan selisih antara Biden dengan Trump hingga saat ini sekitar 20 ribu suara.
Meski selisih tersebut tak sebanding dengan angka 3,2 juta suara yang telah diberikan secara total, AFP menyebut Trump mungkin akan sulit membalikkan kedudukan dari penghitungan ulang.
Penghitungan ulang juga sempat terjadi di Wisconsin pada Pemilu 2016 lalu, yang juga diikuti oleh Trump. Kala itu, ia berhasil memenangkan negara bagian tersebut melawan Hillary Clinton hanya dengan selisih 134 suara.
"20 ribu adalah rintangan yang tinggi," kata mantan gubernur Wisconsin yang juga seorang Republikan, Scott Walker dalam kicauannya di media sosial.
Dengan persaingan sengit antara Donald Trump dan Joe Biden, negara bagian penentu kemenangan kini jatuh pada Arizona, Georgia, North Carolina, Nevada, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin.
(end)