Amerika Serikat telah mencatat rekor harian infeksi Covid-19 tiga hari berturut-turut. Berdasarkan data Johns Hopkins University pada Jumat (6/11) waktu setempat, AS melaporkan hingga lebih dari 127 ribu kasus baru.
Hingga Jumat malam sekitar pukul 20.30, AS juga melaporkan 1.149 kematian dalam 24 jam terakhir. Hal tersebut membuat AS mencatat lebih dari 1.000 kematian selama empat hari berturut-turut.
Angka kematian saat ini lebih rendah dibandingkan musim semi yang menjadi puncak duka di sana. Namun, AS terakhir kali mengumumkan jumlah kematian di angka 1.000 pada awal September 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS hingga saat ini masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia yakni sekitar 9,7 juta kasus terinfeksi dengan 236 ribu kematian.
Seperti dilansir AFP, kasus Covid-19 di AS diperkirakan meningkat seiring dengan semakin dinginnya suhu di sana saat musim dingin ini. Sehingga, orang-orang akan lebih banyak bersosialisasi di dalam ruangan yang bisa meningkatkan penularan.
Cuaca yang lebih dingin dan kering disebut juga berperan dalam menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi virus untuk bertahan di udara dan permukaan.
Penambahan kasus yang kian meninggi setiap harinya membuat layanan kesehatan di penjuru negeri digandrungi pasien baru. Ini bakal jadi tantangan utama yang menyambut presiden dan wakil presiden terpilih.
Jumlah pasien rumah sakit di negara bagian Missouri, Nebraska dan Oklahoma dilaporkan menembus rekor. Pada Rabu (4/11), Texas yang mencatat 9.048 kasus baru dan 126 kasus meninggal.
Sepertiga dari kasus di Texas berasal dari Kota El Paso. Seorang pejabat kesehatan di sana memprediksi kemampuan kapasitas rumah sakit sudah diambang batas.
Jajak pendapat menemukan bahwa krisis kesehatan dan ekonomi merupakan dua isu yang paling diminati masyarakat AS. Dan kedua pasangan pilpres memiliki pandangan yang jauh berbeda terkait isu tersebut.
Dalam kampanyenya, Biden kerap mengingatkan agar disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan. Ia pun jarang terlihat tidak menggunakan masker di area publik.
Sedangkan Trump yang terpantau kerap mengabaikan protokol kesehatan, justru menggelar acara kampanye dengan massa besar tanpa upaya jaga jarak dan memakai masker.
"Sudah jelas terlihat bahwa strategi Presiden Trump terkait Covid-19 adalah menganggap tidak ada virus menular di sekitar kita," katanya.
Menurut dia penerapan protokol kesehatan tidak bisa dilonggarkan sampai vaksin didistribusikan. Dan hal tersebut belum bisa dipastikan sampai setidaknya pertengahan 2021.
(chr/ard)