Wakil presiden terpilih Kamala Harris menyampaikan pidato perdana setelah dinyatakan menang Pilpres Amerika Serikat 2020. Harris yang mendampingi Joe Biden mengalahkan pasangan petahana Donald Trump-Mike Pence.
Dia merupakan wanita pertama, wanita kulit hitam pertama, dan wanita pertama keturunan India yang terpilih menjadi wakil presiden dalam sejarah AS.
Berikut isi pidato lengkapnya pada Sabtu (7/11) malam waktu lokal.
Selamat malam.
Anggota Kongres John Lewis, sebelum kematiannya, menulis: "Demokrasi bukanlah sebuah negara. Itu adalah sebuah perbuatan". Dan yang dimaksudnya adalah demokrasi Amerika tidak terjamin.
Itu hanya bisa tercapai sekeras kita memperjuangkannya, menjaganya, dan tidak pernah menerimanya begitu saja. Dan untuk melindungi demokrasi kita membutuhkan perjuangan.
Itu membutuhkan pengorbanan. Di dalamnya ada kegembiraan dan ada kemajuan.
Karena "kita masyarakat" yang memiliki kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dan ketika demokrasi kita berada dalam pemungutan suara di pemilu ini, dengan jiwa Amerika yang dipertaruhkan, dan dunia menyaksikan, Anda menyambut hari yang baru bagi Amerika.
Teruntuk staf kampanye dan relawan kami, tim yang luar biasa ini, terima kasih telah membawa lebih banyak orang daripada sebelumnya ke dalam proses demokrasi dan telah memungkinkan kemenangan ini.
Kepada petugas jajak pendapat pemilu dan pejabat pemilu di seluruh negeri yang telah bekerja tanpa lelah untuk memastikan setiap suara dihitung, negara berhutang budi kepada Anda karena Anda telah melindungi integritas demokrasi kita.
Dan kepada orang-orang Amerika yang membentuk negara kita yang indah, terima kasih telah memberikan jumlah angka yang sangat banyak untuk membuat suara Anda didengar.
Saya tahu beberapa waktu (terakhir) telah menjadi (masa) yang menantang, terutama beberapa bulan terakhir.
Duka, kesedihan, dan rasa sakit. Kekhawatiran dan pergumulan. Namun kami juga telah menyaksikan keberanian Anda, ketangguhan Anda, dan kemurahan hati Anda.
Selama empat tahun, Anda berkumpul dan mengorganisir demi kesetaraan dan keadilan, untuk hidup kita, dan untuk planet kita. Dan kemudian, Anda memilih. Anda menyampaikan pesan yang jelas.
Anda memilih harapan, persatuan, kesopanan, sains, dan ya, kebenaran. Anda memilih Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya.
![]() Infografis Sepak Terjang Joe Biden-Kamala Harris |
Joe adalah seorang penyembuh. Pemersatu. Tangan yang teruji dan kuat. Seseorang yang mengalami rasa kehilangan telah memberinya tujuan yang akan membantu kita, sebagai bangsa, mendapatkan kembali tujuan kita sendiri.
Dan seorang pria dengan kebesaran hati yang senantiasa mencintai dengan sepenuh hati. Itu adalah cintanya pada Jill, yang akan menjadi Ibu Negara yang luar biasa. Itu adalah cintanya pada Hunter, Ashley, cucu-cucunya, dan seluruh keluarga Biden.
Dan sementara saya pertama kali mengenal Joe sebagai Wakil Presiden, saya benar-benar mengenalnya sebagai ayah yang mencintai Beau, teman baik saya, yang kita ingat hari ini.
Teruntuk suami saya, Doug, anak-anak kami Cole dan Ella, saudara perempuan saya Maya, dan seluruh keluarga kami, saya mencintai kalian lebih dari yang bisa saya ungkapkan.
Kami sangat berterima kasih kepada Joe dan Jill karena telah menyambut keluarga kami ke dalam keluarga mereka dalam perjalanan yang luar biasa ini.
Dan kepada wanita yang bertanggung jawab atas kehadiran saya hari ini, ibu saya, Shyamala Gopalan Harris, yang selalu ada di hati kami. Ketika dia datang ke sini dari India pada usia 19 tahun, mungkin dia tidak terlalu membayangkan momen ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi dia sangat percaya pada Amerika di mana momen seperti ini mungkin terjadi. Jadi, saya memikirkan tentangnya dan tentang generasi wanita, wanita kulit hitam.
Wanita Asia, Kulih Putih, Latin, dan Pribumi Amerika sepanjang sejarah bangsa kita yang telah membuka jalan untuk momen malam ini.
Wanita yang begitu banyak berjuang dan berkorban untuk kesetaraan, kebebasan, dan keadilan bagi semua, termasuk wanita kulit hitam, yang terlalu sering diabaikan. Tapi sering kali membuktikan bahwa mereka adalah tulang punggung demokrasi kita.
Semua wanita yang bekerja untuk mengamankan dan melindungi hak memilih selama lebih dari seabad: 100 tahun yang lalu dengan Amandemen ke-19, 55 tahun yang lalu dengan Undang-Undang Hak Pilih, dan sekarang pada tahun 2020, dengan generasi baru wanita di negara kita yang memberikan suara mereka dan melanjutkan perjuangan untuk hak dasar mereka untuk memilih dan didengar.
Malam ini, saya merenungkan perjuangan mereka, tekad mereka, dan kekuatan visi mereka, saya berdiri di pundak mereka.
Dan betapa terbuktinya karakter Joe bahwa ia memiliki keberanian untuk mendobrak salah satu penghalang paling substansial yang ada di negara kita dan memilih seorang wanita sebagai wakil presidennya.
Tapi meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir. Karena setiap gadis kecil yang menonton pada malam ini melihat bahwa ini adalah negara dengan penuh peluang.
Dan kepada anak-anak di negara kita, apa pun jenis kelamin Anda, negara kita telah mengirimi Anda pesan yang jelas: Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan, dan lihat diri Anda sedemikian rupa seperti orang lain mungkin tidak melihat Anda, hanya karena mereka belum pernah melihatnya sebelumnya.
Dan kami akan memuji Anda di setiap langkah.
Untuk warga Amerika:
Tidak peduli siapa yang Anda pilih, saya akan berusaha untuk menjadi wakil presiden seperti halnya Joe bagi Presiden Obama, yang setia, jujur, dan siap, bangun setiap hari memikirkan Anda dan keluarga Anda. Karena sekaranglah pekerjaan yang sebenarnya dimulai.
Kerja keras. Pekerjaan yang diperlukan. Kerja bagus. Pekerjaan penting untuk menyelamatkan nyawa dan mengalahkan pandemi ini. Untuk membangun kembali ekonomi kita agar berhasil bagi orang yang bekerja.
Untuk membasmi rasisme sistemik dalam sistem peradilan dan masyarakat kita. Untuk memerangi krisis iklim. Untuk mempersatukan negara kita dan menyembuhkan jiwa bangsa kita. Jalan di depan tidak akan mudah, tapi Amerika sudah siap. Begitu juga Joe dan saya.
Kita telah memilih seorang presiden yang mewakili bagian terbaik dalam diri kita. Seorang pemimpin yang akan dihormati dunia dan anak-anak kita untuk bisa menjadi panutan.
Seorang panglima tertinggi yang akan menghormati pasukan kita dan menjaga keamanan negara kita. Dan presiden bagi semua orang Amerika.
Sekarang merupakan kehormatan besar bagi saya untuk memperkenalkan presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden.