Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi terus berupaya melahirkan atlet dari sejumlah cabang olahraga dan berprestasi di tingkat nasional. Hal ini diwujudkan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh melalui pembangun prasarana dan sarana olahraga di setiap kecamatan.
Salah satunya adalah pembangunan komplek olahraga di Padang Kaduduak Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, yang dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektare. Lapangan olahraga yang terbuka megah dan berstandar nasional ini diketahui menelan biaya sebesar Rp 4.593.594.000, yang berasal dari dana APBD Payakumbuh 2020.
Di dalam komplek tersebut, terdapat lapangan futsal dengan rumput sintetis berstandar FIFA, lapangan bola voli dan bola basket berstandar SNI, sarana batu refleksi, fitnes outdoor, serta jogging trek dengan beberapa spot untuk memanjakan para pecinta foto selfie.
Adapun lapangan olahraga terbuka ini rencananya akan diresmikan dalam rangka memeriahkan rangkaian kegiatan hari ulang tahun emas Kota Payakumbuh ke-50 tahun pada Desember mendatang.
Dalam kunjungannya ke lapangan olahraga tersebut pada Jumat (6/11), sebagai penggemar olahraga Riza mengatakan pembangunan lapangan tersebut bertujuan untuk memberikan fasilitas olahraga yang representatif dan nyaman bagi warganya.
Bahkan bila memungkinkan, Riza ingin agar setiap kecamatan memiliki lapangan olahraga terbuka seperti di Padang Kaduduak.
"Kita ingin kecamatan lain juga memiliki lapangan olahraga terbuka. Kalau warga mau, ini tergantung dari bagaimana ketersediaan lahan dan alokasi anggaran pemkot nanti," kata Riza.
![]() |
Riza menjelaskan keberadaan lapangan olahraga terbuka ini dapat memberikan multiplier effect bagi daerah maupun masyarakat. Menurutnya, adanya aktivitas masyarakat yang ingin berolahraga di area tersebut akan berdampak langsung terhadap peningkatan perekonomian bagi warga sekitar.
"Mudah-mudahan ke depan, prestasi olahraga Payakumbuh kian mengkilap seiring dengan pertambahan prasarana dan sarana olahraga seperti ini. Insyaallah, dari Payakumbuh akan lahir atlet nasional yang mampu mendulang emas. Semua pihak harus menjaga aset bersama ini agar jangan oleh dirusak oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Delni yang turut mendampingi Riza mengatakan pengelolaan sarana baru ini berada di bawah koordinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pariwisata.
"Karena letak lapangan olahraga terbuka ini berada di dekat kawasan perkantoran dan pasar Padang Kaduduak maka nanti perlu dikoordinasikan dengan OPD terkait, camat, dan tokoh masyarakat setempat bagaimana pengelolaan dan penjagaan aset kita ini," katanya.
Mesjid Agung Dibangun Multiyear Terintegrasi dengan Kawasan Batang Agam
Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Riza dengan DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus dalam Rapat Paripurna, Rabu (5/8) menjadi tahap awal dukungan terlaksananya pembangunan masjid di Kota Randang. Pembangunan ini akan dilaksanakan secara multiyear (tahun jamak), yakni mulai tahun 2021 - 2022.
Riza menyampaikan pembangunan Masjid Agung nantinya akan menjadi ikon baru Kota Payakumbuh. Masjid ini juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga menjadi tempat penyelesaian masalah sosial masyarakat, sarana pendidikan adat, hingga objek wisata yang dapat bersaing dengan ikon sejenis.
"Identik dengan falsafah Minangkabau, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah," katanya.
Riza berharap agar pembangunan masjid ini dapat meningkatkan kualitas karakter masyarakat Payakumbuh secara keseluruhan. Selain itu, masukan yang disampaikan DPRD kepada pelaksanaannya juga diharapkan agar sesuai prosedur dan tepat waktu.
Lebih lanjut Riza menyampaikan awalnya Pemkot Payakumbuh berencana membangun masjid di Kawasan Padang Kaduduak. Namun, hal ini ditolak oleh warga dan anggota DPRD karena lokasinya tidak di pinggir jalan besar sehingga ditemukan lokasi baru yakni, di Sawah Kariang di Kelurahan Pakan Sinayan, Payakumbuh Barat.
Ia juga menjelaskan masjid raya memiliki banyak fungsi. Dalam hal ini, Pemkot Payakumbuh akan membebaskan tanah seluas 4,9 hektare ini sehingga keberadaan masjid raya diharapkan bisa menjadi tempat persinggahan orang-orang yang lewat karena letaknya yang berada di pinggir jalan besar.
"Kita nanti akan buat koridor dari masjid raya ke Ngalau dengan memakai terowongan di bawah tanah. Sehingga kalau ada yang datang bus-bus besar maupun orang-orang yang ingin parkir, silakan di Ngalau dan jalan kaki ke masjid, Kemudian untuk koridornya kita pasang kanopi sehingga saat hujan nanti masih bisa dilewati dengan baik karena di kota kita sering hujan," ungkapnya.
Kemudian, lanjut Riza, ke belakangnya akan dibuat jalur ke Batang Agam. Adapun nantinya bagi masyarakat yang ingin melakukan wisata religi di masjid raya bisa berjalan ke belakang masjid dan melihat Payakumbuh di pinggir Batang Agam.
"Kita berharap secara teknis ini bisa kita kejar, saya belum yakin bisa selesai selama saya jadi wali kota, namun setidaknya ini bisa dilanjutkan dan diselesaikan wali kota berikutnya, tapi konsep-konsep dasarnya sudah kita siapkan, sehingga masjid raya terintegrasi dengan Ngalau dan Batang Agam, akhirnya menjadi daerah kunjungan wisata yang terintegrasi," tambah Riza.
Riza menambahkan di belakang masjid akan siapkan kios-kios untuk pedagang sehingga nantinya tidak terjadi kesemrawutan pedagang. Ia juga akan menyiapkan venue-venue lain dalam mendukung hal tersebut.
Sebagai informasi, dalam kunjungan ke lapangan olahraga Riza turut didampingi oleh anggota DPRD Mustafa, Sekda Rida Ananda, Asisten III Amirul Dt. Karayiang, Kadis PUPR Muslim, Camat Desfitawarni, serta Kabid Pemuda dan Olahraga Delni.
(adv/adv)