FT & PPs UKI Gelar Webinar Internasional, Bahas Society 5.0

Advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2020 00:00 WIB
Teknologi dan infrastruktur yang terus berkembang pesat mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi terhadap banyak hal.
Foto: Dok. Fakultas Teknik dan Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia --

Teknologi dan infrastruktur yang terus berkembang pesat mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi terhadap banyak hal. Terlebih saat ini keduanya telah menjadi hal yang saling terkoneksi dan sulit terpisahkan dalam kehidupan masyarakat perkotaan.

Koneksi inilah yang akhirnya membuat masyarakat menuntut fasilitas-fasilitas berteknologi maju untuk menunjang kehidupan, terutama di era society 5.0.

Di era ini, masyarakat diprediksi akan semakin pintar dan menerapkan berbagai teknologi dan sistem seperti Internet of Things (IoT), Artificial intelligence(AI), dan Big Data untuk memproses segala hal dengan lebih smart, efisien, dan cepat sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.

Melihat hal ini, Fakultas Teknik dan Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia menghadirkan webinar internasional 1st International Conference of Sustainable Architecture and Engineering (1st ICoSAE). Ketua Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Indonesia Ir. Sahala Simatupang, MT mengatakan seminar pertama kali ini mengambil tema bangunan, infrastruktur dan teknologi di era society 5.0.

"Webinar ini sebenarnya yang utamanya tentang sustainable architecture and engineering. Untuk yang pertama, kita pilih topik building, infrastructure, and technology towards society 5.0. Jadi, memang kita fakultas teknik itu concern-nya lebih kepada arsitektur dan engineering yang ramah lingkungan," ujar Sahala di sela-sela seminar 1st ICoSAE diJakarta,Rabu (28/10/2020).

Sahala menjelaskan ke depan dunia tentunya akan menuju society 5.0 sehingga masyarakat perlu menyiapkan diri untuk menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dengan masalah sosial.

"Dunia itu pasti akan memasuki society 5.0, jadi semua berorientasi pada manusia. Di dalam society 5.0, manusia berusaha menyeimbangi kemajuan ekonomi, tetapi di satu sisi pasti ada problem sosial. Jadi keduanya harus diseimbangkan dengan diintegrasikan ke sistem yang mengandalkan kemajuan informasi dan teknologi," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan selain teknologi dan informasi, permasalahan tersebut nantinya juga perlu diselesaikan dengan kemajuan infrastruktur. Dengan terintegrasinya infrastruktur, bangunan, dan teknologi inilah nantinya yang akan meningkatkan kualitas hidup manusia.

"Namun, bukan hanya sistem tadi, tapi nanti juga ada infrastruktur. Pasti kita butuh jalan, bangunan dan arsitektur lainnya, namun nanti dihubungkan ke sistem informasi dan teknologi secara keseluruhan. Jadi, nanti manusia kehidupannya lebih sejahtera," imbuhnya.

adv ukiFoto: Dok. Fakultas Teknik dan Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia

Oleh karena itu, Fakultas Teknik dan Program Pascasarjana UKI menghadirkan webinar 1st ICoSAE yang bertujuan sebagai wadah untuk saling berbagi terkait perkembangan bangunan, arsitektur, dan teknologi di masa depan.

Di webinar kali ini, Fakultas Teknik dan Program Pascasarjana UKI juga menghadirkan berbagai narasumber yang merupakan ahli di bidang ilmu arsitektur dan teknik. Ketua Panitia webinar 1st ICoSAE Ulinata, ST.Ars., MT menjelaskan 1st ICoSAE juga melibatkan para keynote speaker dari berbagai negara.

"Kita mengundang dari Kementerian Ristek dan Teknologi, yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Prof. Ismunandar, Ph.D. Beliau menjelaskan terkait society di era 5.0. Lalu, ada beberapa keynote speaker dari mancanegara dari universitas luar negeri seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, juga ada salah satu guru besar di Fakultas Teknik UKI Prof.Dr.Ing.Ir.Uras Siahaan, Lic.rer.reg" katanya.

Terkait peserta webinar1st ICoSAE, Ulinata mengatakan terdapat sebanyak 290 partisipan dari mancanegara yang hadir pada webinar 1st ICoSAE. Sebelumnya, UKI berencana menggelar 1st ICoSAE secara langsung. Namun, adanya pandemi membuat seminar 1st ICoSAE kali ini digelar secara virtual dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

adv ukiFoto: Dok. Fakultas Teknik dan Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia

"Untuk jumlah pesertanya terdiri dari 23 universitas yang ada di 6 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Singapore, Thailand, dan Vietnam. Kalau jumlahnya ada 84 pemakalah yang hadir dari 98 abstrak yang terkumpul. Total partisipannya ada 290 peserta," jelasnya.

Meskipun digelar secara pandemi, webinar 1st ICoSAE diharapkan mampu menjadi wadah masyarakat untuk saling berbagi pengetahuan. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar dan terletak di garis khatulistiwa memiliki peran besar dalam mewujudkan era society 5.0 di tengah dunia. Jika masyarakat tidak segera menyesuaikan maka akan tertinggal dari negara lain

"Konferensi ini memang memberikan wadah bagi para akademisi, peneliti, mahasiswa, atau para profesional untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang perkembangan arsitektur dan teknik di era 5.0. Jadi nanti kita bisa tahu inovasi apa yang perlu dikembangkan di bidang masing-masing sehingga kita bisa siap menghadapi persoalan dan tantangan di era 5.0," pungkas Sahala.

Sebagai informasi, webinar 1st ICoSAE menghadirkan berbagai narasumber terkemuka dari berbagai mancanegara di antaranya Prof. Dong-Seong Kim, Prof Manukid Parnichkun, Prof.Dr.Ir.Johannes Widodo, M.Arch.Eng, Assoc Prof Dr Mohammad Ibrahim Safawi Mohd Zain. Turut hadir pula para keynote speaker asal Indonesia Prof. Dr. Ing. Uras Siahaan, lic. rer. reg, dan Prof.Ismunandar, Ph.D

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER